Seharusnya.
Seharusnya cinta.
Mengapa aku belum menemukan cinta yang sesempurna itu?
Mengapa masih saja gundah dan gulana
Mengapa masih saja menoreh luka dan mengurai airmata
Mengapa masih saja menyemai harapan tak berujung
Mengapa masih saja?
Allahu rabbi...
Haruskah kugembok pintu hatiku rapat-rapat hingga datang sang pemegang kunci di suatu waktu nanti?
Medan, Juli 2014
No comments:
Post a Comment