Sunday, March 27, 2016

Once sco, forever sco

Assalamualaikum! 

Lama ya nggak curhat di sini, hehe. Beberapa hari ini memang aku kebanyakan istirahat, skripsian, dan istirahat lagi. Mager, haha. 

Akhir-akhir ini aku rutin membaca info skoliosis seperti saat pertama kali didiagnosis dulu. Bedanya, kali ini fokus ke info operasi. Derajat kemiringanku memang masuk kategori layak operasi. Hari ini aku akan konsultasi dengan dokter di RSCM, insyaAllah. Beberapa hari lalu Bunda chat, “Kalau memang keputusannya harus operasi, tunggu wisuda aja biar skripsinya tidak terganggu.” Aku spontan jawab, “Iya, semoga tidak operasi. InsyaAllah tidak.” Sebenarnya saat mengatakan ini aku ragu, apa betul tidak butuh operasi? Lantas koreksi tulang belakangmu bagaimana? Tiba-tiba bayangan akan operasi sehabis wisuda berdiri di depan mata. Takut. Ketakutanku bukan tak beralasan, kemungkinan lumpuh dan meninggal itu ada walaupun hanya sekian persen. Andaikata berhasil, pemulihan pascaoperasi betul-betul penuh perjuangan. Tidak boleh angkat berat, tidak boleh olahraga untuk sementara waktu, tidak boleh membungkuk, tidak boleh tersandung, tidak boleh lari, dan beberapa larangan lain yang sifatnya sementara. Pemulihan pascaoperasi rata-rata berlangsung selama enam bulan sampai satu tahun. Mesti sabar, ya, hehehe. 

Kalimat dr. Luthfi yang kubaca di beberapa blog masih terngiang-ngiang di kepala, “Once scoliosis, forever scoliosis”. Operasi pun tidak semata-mata menjadikan derajat kemiringan menjadi nol--ini tidak seperti laser mata. Operasi hanya mengurangi derajat skoliosis agar meningkatkan kualitas hidup para skolioser. Setelah operasi, beberapa orang masih harus mengenakan brace, rutin kontrol minimal setahun sekali, dan menaati larangan dokter seumur hidupnya. Intinya, amanah untuk menjaga tulang belakang melekat erat di pundak. Nggak bisa berhenti, nggak bisa lepas. 

Berat, tetapi nggak boleh dibawa stres. Jujur saja, aku sempat terpuruk dan stres setelah membaca-baca pengalaman skolioser lain. Kenapa aku yang kena skoliosis, padahal Allah tahu aku paling bebal menaati aturan, paling mager, dan mudah menyerah? Akan tetapi, ya sudahlah, Allah telah mempercayakan skoliosis ini padaku. Tantangan ini pasti bisa kulalui, barangkali setelah ini aku jadi pribadi yang pantang menyerah dan disiplin. Aamiin. 

Bismillah, ya. Semoga dokter nanti asyik diajak konsultasi. :) 

Tuesday, March 22, 2016

I'm Done

I'm done ya Mas, ya. Sudah cukup rasanya minggu-minggu belakangan memikirkan kau. Terlalu banyak tanya dalam pikiran yang tak dapat kuajukan. Terlalu banyak pertanda yang berusaha mengutarakan sesuatu yang sayangnya tak aku tahu. Minggu-minggu yang sendu telah menduduki titik jenuh.

Whatever, I wanna be an independent woman from now on even if all of my friends say that I'm independent enough. I don't need men. Y'all just obstacles in my life.

Main-main saja kerja kalian padahal perempuan bukan mainan. Datang saat sepi, hilang saat tak lagi sendiri. Entah apalah mau kalian. Heran. Dasar laki-laki.
--

Tulisan ini terinspirasi dari lagu Miss Independent - Ne Yo. Aku mau sekali jadi wanita independen, mandiri, dan mampu mengerjakan segala-galanya sendiri. Move like a boss, do what a boss do, kata Ne Yo mah. Iya, kita itu bos dari diri kita sendiri. Jadi bos, Nad!

Mundur teratur sana.
Karena aku tidak lagi mau menaruh peduli.

Friday, March 18, 2016

Sulitnya Menerjemahkan

http://lamfaro.com/2014/01/08/gerak-tubuh-dalam-penerjemahan/

Rasanya seru jadi penerjemah karya sastra. Tidak mudah menguasai dua bahasa, bukan? Menerjemahkan karya sastra tentu lebih sulit lagi karena harus akrab dengan kata-kata puitis dan punya nilai rasa. Salah-salah memilih diksi, tulisan orang lain bisa terlihat kaku. :')

Beberapa kali ditanya oleh teman dari jurusan sastra-sastra Eropa untuk tugas penerjemahan. Sumpah, terjemahan saya juga kaku. Kalau tulisan itu muncul di buku, pasti saya mengernyit heran, "Apa, nih, maksudnya? Kok ribet?"

Menerjemahkan karya tidak bisa dilakukan secara harfiah kata per kata. Kita menerjemahkan konsep dan mengalihkan budaya satu ke budaya lain. Terkadang, kata-kata asing dipertahankan karena memang konsep budaya itu tidak dimiliki oleh budaya yang lain.

Membaca tulisan di tautan berikut, saya jadi kagum sama profesi penerjemah. Yah, khususnya pada penerjemah bahasa asing ke bahasa Indonesia. Melalui terjemahannya, penerjemah bisa memperkenalkan kata-kata dalam kamus kepada masyarakat. Baru saja saya melihat pengakuan pembaca di situs Goodreads bahwa karya X mengenalkan kata-kata baru padanya. Turut senang, setidaknya segelintir pembaca karya X ikut menyadari kekayaan bahasa bangsa ini.

Menerjemahkan karya berarti menjadikan suatu karya mudah dan enak dibaca. Penerjemah adalah pentransfer ilmu. Penerjemah adalah salah satu perantara bahasa. Keberadaannya juga sama dengan sastrawan, menurutku. Keren. ♡

Hahaha, maaf, hari ini saya membahas kata-kata dalam kamus melulu. Saya tertarik dengan bidang leksikografi dan leksikologi. Saya suka iseng mendefinisikan kata-kata dengan bahasa sendiri. Sekadar ingin tahu, sesulit apa Poerwadarminta menyusun kamus bahasa Indonesia. Ternyata memang sulit, tetapi menantang. Pantas saja beliau senang (menyusun kamus).

Teruntuk adik-adik di kampus yang sedang mengambil mata kuliah leksikografi dan leksikologi, semangat ya! Nikmati saja proses memilih korpus, mengumpulkan data, dan memberi makna. Kapan lagi kalian punya kamus yang lahir dari usaha kalian sendiri? :)

Nadia Almira Sagitta
Depok, Maret 2016

Dear, Rindu, ini Perdu

Dear, Rindu.

Kamu tidak bosan-bosan menghampiriku, ya. Aku jadi susah segala-gala karena memikirkanmu. Kok bisa ya, aku sibuk memikirkan orang yang nggak menghidupiku sama sekali. Hahaha, kocak ya, Ndu? Cinta yang bisa bikin begini.

Ndu, kata teman-temanku, aku harus melupakanmu. Ah, kamu sih, kok datang lekas-lekas. Aku yang sebenarnya masih terguncang jadi punya keberanian untuk menetapkan hati. Padamu. Akan tetapi, sepertinya keputusanku salah, Ndu. Aku terlalu terburu-buru.

Kata mereka, aku harus hati-hati memilih pijakan. Untuk urusan hati, semua memang harus matang-matang dipikirkan. Aku nggak tahu bagaimana aku di matamu, tetapi kamu di mataku...mirip dengan kenalanku yang dulu-dulu, yang sayangnya sama-sama menoreh luka hati. Apa kamu juga berniat begitu padaku, Ndu? Jika iya, bilang, daripada menunggu nanti. Nanti akan tambah sakit...aku tidak mau.

Dear, Rindu.

Aku rindu! Eh, Rindu itu kamu, bukan aku. Hm, justru karena Rindu itu kamu, aku jadi rindu sama kamu. Hehehe. Maafin ya, Ndu, aku berlebihan sekali. Jangan ketawa kamu, aku benar-benar rindu, tahu. Kamu sampai terbawa mimpiku hingga tiga kali. Ah, Rindu, kamu kenapa jauh? Aku jadi tidak bisa bertemu.

Rindu, kamu kenapa baik sama aku? Ah, tetapi kamu memang selalu baik sama semua orang, aku tidak boleh tersanjung. Walaupun begitu, aku selalu mengharapkan jodoh yang baik dan aku berharap, orangnya itu kamu.

Jika jodohku memang kamu, bolehkah aku meminta satu hal darimu? Aku mau kamu jadi orang yang baik dan terfokus, tidak mencar ke sana-sini. Aku atau bukan aku, Ndu, pilih satu. Jangan berdalih dengan alasan masa pencarian karena ini hati, bukan pegadaian. Jangan menggadaikan hati perempuan kalau kamu belum tentu bisa menebusnya di kemudian hari. Jangan jadi orang yang tega ya, Ndu, aku tahu kamu bisa lebih baik dari ini.

Jadi, Rindu, aku di sini cuma bisa mendoakan yang terbaik untuk kamu. Kita bisa apa selain berdoa? Semoga kamu selamat, sehat, dan berbahagia. Ah ya, kabarku baik, jika kamu ingin tahu. Aku hanya sibuk merindukanmu dan menuntaskan beberapa urusan. Haha, sebenarnya aku takut rinduku bertumpuk lantas mengacaukan urusan-urusanku, jadi aku titip rinduku lewat doa saja, ya? Semoga sampai padamu.

Allah, aku titip Rindu. Engkaulah sebaik-baik penjaga. Maka jaga Rindu, untukku.

Salam,
Perdu

Tuesday, March 15, 2016

You're amazing!

When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are

Senyumku otomatis mengembang ketika tak sengaja mendengar lagu ini di warung makan. I used to have somebody who tells me this a long time ago, "Cause you're amazing just the way you are." Since he's not here no more so I'm saying this to myself.

That's such a powerful sentence, you know?
You are amazing just the way you are! :)
You're beyond perfect, so stop shaming yourself. Stop feeling embarrassed or dissastified about yourself.
You're wonderful and people notice that.
Keep that in mind.

Cheers and luv,
Nadia Almira Sagitta

Sunday, March 13, 2016

What makes you happy?

Do what makes you happy, Non.
Makeup and modelling it is! :)

Akhir-akhir ini dandan di kosan dalam rangka iseng. Ngelihat peralatan makeup tiba-tiba terlintas pikiran, "Semua ini akan kedaluwarsa pada waktunya." Sebelum itu, mending kumanfaatkan. Nggak mungkin full makeup kalau cuma ke kampus atau ke warung. Bahahah, know ur situation kali. Jadi yah, makeup-an di rumah adalah salah satu solusi untuk meningkatkan keahlian mempercantik diri. Someday you'll need it for sure. #halah #apaan

Setelah makeup biasanya iseng berdiri depan kaca dan bergaya bak foto model. Kocak, harusnya aku jadi model beneran: model catwalk, hahaha. Postur tubuh mendukung, wajah oke, pose bisa. Ya udahlah, sini mana modelling agency? :p

Hahaha, nggak ah cuy, nanti aku terkenal, terus wajahku terpampang di majalah-majalah fashion. Kan malu, nanti kamunya naksir. Huuu, nggak usah naksir kalau nggak mau nikahin. (/v\)
Biarlah keanggunan dan keistimewaan diri hanya diketahui olehku dan keluarga. #lahtapipamerdisini ♡

Sumpah, Nanaaaad, ganjen pisan! Gemay bangetttt. Lagi berbunga-bunga, ya? Ah, nggak, lagi terjangkit malarindu. #apasih #hebohsendiri

Udah, mau bilang itu aja. Aku cerewet, ya? Hal-hal kecil begini saja dibagi ke dunia maya. Haha, yoi, beginilah aku adanya, tetapi jangan cintai aku apa adanya. Tuntutlah sesuatu biar kita jalan ke depaaaaan. #bersenandung

Makasih ya udah baca, siapa pun kamu.

Cheers,
Nadia Almira Sagitta

Saturday, March 12, 2016

Ku Menunggu

Haruskah kubilang cinta
Hati senang, namun bimbang
Ada cemburu juga rindu
Dan aku tetap menunggu

(Rossa)

Hahaha, tiba-tiba teringat lagu favorit zaman SMA ketika sedang jatuh cinta. Tahu ah, lagian siapa juga yang punya kekasih? Memangnya dia punya? Memangnya? Ah, jangan-jangan...

Friday, March 11, 2016

Lagu pernikahan

Tell the world that we finally got it all right
I choose you
I will become yours and you will become mine
I choose you

(Sara Bareilles)

KYAAAAA, LIRIKNYA MANIS BANGET! Defs, this will be one of my wedding songs! Haha, nggak tahu kenapa tiap dengar lagu cinta yang bagus, selalu mau kuabadikan di hari pernikahan nanti. Emang rencana nggak bakal ada itu penyanyi sewaan atau penyanyi sukarela (teman-teman dan kerabat) di nikahanku. Kenapa? Soalnya kadang lagu-lagunya alay dan nggak sesuai. Habis itu, mereka sok narik-narik tamu jadi penyanyi. Duh, nggak suka. Lagian, nggak rela aja kalau teman perempuan yang nyanyi, kasihan doi kan, ditonton banyak laki-laki sementara suara yang mendayu-dayu mesti dijaga.

Jadi, mau nyewa sound system aja dan putar lagu-lagu favorit. Lebih murah juga lagian daripada nyewa penyanyi. ♡

Hahaha, kocak ih! Aku udah ngerencanain aja konsepnya. Padahal mah, ditanya nikah kapan juga belum tahu. Nggak apa-apa, yang penting senang. ^^

Menjadi Pendengar

Malam kemarin kau tiba-tiba menghubungiku. Minta ditemani bertemu pembimbing. Tanpa berpikir panjang, aku langsung mengiyakan. Lalu kita bertemu di tempat yang kita sepakati. Selama perjalanan, kau bercerita banyak tentang keluargamu. Tentang ayah, ibu, dan adik-adikmu. Kali itu, aku tidak menjadi pencerita, tetapi pendengar. Mendengarkanmu bercerita sungguh menyenangkan, soalnya jarang-jarang. Aku lebih banyak diam karena masih kaget bisa berjumpa denganmu.

Tiba-tiba cahaya silau menyorot kita berdua, menginterupsi pembicaraan kita. Pagi. Oh, mimpi ternyata.

NB: Aku rindu.

Salam,
Nadia Almira Sagitta

The Happy Ending

"Maybe the happy ending is this, knowing after all the unreturned phone calls, broken-hearts, through the blunders and misread signals, through all the pain and embarrassment, you never gave up hope." (Gigi, He's Just Not That Into You)

Yeah. The right guy will come along, eventually. Never gave up on believing. It'll happen to you in the right moment. Even if you feel this is already too much and you can't handle it anymore, even if this thing already messed up your brain and feeling, never ever lose hope on true love.
--

I know you're out there somewhere. I'm still waiting for your presence. Still.

Thursday, March 10, 2016

Katering

Ceritanya... mau balik hidup sehat ala-ala. #apaandah

Beberapa hari ini merasa jenuh dengan makanan kosan. Sumpah kangen dengan makanan rumah. Di kosan mah apaan dah, kalau kau nggak masak, makanan yang kau dapat cuma...goreng-gorengan (nasi, kwetiau, bihun, dst), ayam-ayaman (bakar, goreng), sayur-sayuran yang didominasi capcay, kedelai-kedelaian macam tahu dan tempe, ikan aja jarang, palingan lele. Zzzzzz. Sumpah, mana sehat kalau begini terus. Saking bosannya, kadang-kadang aku memilih nggak makan.

Sebenarnya pun di rumah sama saja. Makanan warteg, kan, ala-ala makanan rumah. Tetap ada telur, sayur, tahu, tempe, ayam, ikan, cumi, udang. Mau se-fancy apalagi? Ck, mungkin aku cuma bosan dengan cara mereka mengolah makanan. Sama mulu. Benar-benar mau belajar masak supaya nanti anak-anak nggak protes, "Ma, makanannya kok ini mulu?" Bahahha kualat kau, Nad, kebanyakan protes.

Nah, pada suatu hari yang cerah, aku melihat iklan! Iklan katering dengan logo bawang bombay. Tertulis, Onion Catering. Ini katering mahasiswa dan berlokasi di Depok. Mancay. Tanpa basa-basi, aku langsung ngecek Instagram doi dan tergugah sama foto-foto makanannya. Tak hanya itu, prinsip doi untuk menggunakan bahan-bahan organik itu sangat menjanjikan.

Beras organik
Sayur organik
Tanpa MSG
Mensubstitusi minyak kelapa dengan minyak zaitun/minyak wijen

Duh, duh, duh. Aku yang notabene mudah terhipnotis langsung aja mesen paket katering lima hari untuk siang dan malam. Yoi, paketnya cuma lima hari gitu, gaes, dari Senin sampai Jumat.

Harganya?
Rp230.000,00. Haha, which is mean, price per meal is Rp23.000,00. Lumayan juga ya, Neng. Target belanjaku yang cuma Rp30.000,00 per hari tiba-tiba naik jadi Rp46.000,00. Belum termasuk sarapan, Om, Tante. :")

Mau nggak mau, aku sarapan sereal tiap pagi. Itu baik, sih, karena aku jadi rajin minum susu (walaupun reaksi perutku tidak baik, maybe I have milk intolerant) dan nggak melewatkan sarapan, the most important meal of the day! Maybe I'll switch my breakfast into fruit or oatmeal, soalnya aku nggak yakin dengan takaran nutrisi sereal yang kubeli. (habis baca artikel tentang sereal, nih, nanti kubagikan di tulisan selanjutnya)

Balik lagi ke Onion Catering. Jadi, kateringku diantar tiap pukul 12.00 lewat untuk makan siang dan sekitar pukul 17.00 untuk makan malam. Kamu bisa request sehari sebelumnya mengenai lokasi pengantaran. Bisa ke kampus atau ke kosan. Fleksibel, alhamdulillah. Biaya antar nggak ada karena aku anak UI, yakni berlokasi di Depok juga, pengemasannya bagus, rasa masakannya mantap. Seriusaaaan, aku suka banget! Ini baru hari keduaku, sih, tetapi sejauh ini tidak mengecewakan.

Aku suka karena mereka update menu per bulan di Instagram, jadi kita tahu akan mendapat makanan apa saja. ♡

Porsi sayurnya juga cukup banyak. Untuk porsi nasi mah normal, setangkup mangkok. Terus, kemarin senang karena menunya ikan tenggiri! Oke, sejujurnya aku nggak peduli mau ikan jenis apa juga, tetapi aku bahagia bisa makan ikan segar nan berkuah. Kangen Makassarlah kalau ingat ikan. Huhu, take me back to Makassar, people! :((((

Yah, intinya, sejauh ini aku senang dengan pelayanan OC. (ini apaan sih, promosi ya, Mbak?) Wkwkwk. Ini hanya testimoni ikhlas dari pelanggan. Jadilah pelanggan yang baik dengan memberikan testimoni, hahaha.

Kamu bosan dengan makanan kosan dan ingin mencoba hal baru? So, Onion Catering solusinya. #lah

(foto makanan menyusul)

Salam,
Nadia Almira Sagitta

What happened?

"What happened, please tell me, 'cause one second it was perfect, now you're half way out the door..." (Taylor Swift)

Wednesday, March 9, 2016

Telur

Tiba-tiba begah lihat telur. T-T

Tadi siang makan omelet, eh sesampainya di rumah katering datang! Ya ampun, kukira baru diantar besok. Menunya juga pakai telur. Bahahaha. Sudah kenyang, tetapi mesti makan lagi. Alhamdulillah, disyukuri (tetapi begah).

Pacar baru

Semalam aku bermimpi kamu punya pacar baru. Kamu tidak tahu betapa kabar itu mengagetkan dan meresahkanku.

Jangan-jangan kabar itu benar.
Iyakah?

Malam ini, aku terbangun

Namun adakah kau dengarkan aku
Yang benar inginkan kamu?
Seperti bintang, indah matamu
Andaikan sinarnya untuk aku
Seperti ombak, debar jantungku
Menanti jawabanmu
--

Malam ini terbangun dan tiba-tiba pengin mutar lagu ini. Kenapa? Sungguh, nggak kenapa-napa. Aku suka liriknya, itu saja. Nggak ngode. Dasar malam random.

Malam ini juga dapat pertanyaan di ask.fm, "Sedang jatuh cinta? Boleh tahu pada siapa?" Lha ya kan lucu. Kepo betul, tetapi beraninya anonim. Apa mungkin dia berharap kusebut nama fakultasnya atau nama-nama yang berkaitan dengan dirinya, ya? Kocak. Dasar anonim random.

Malam ini terbangun dan sepertinya harus mengerjakan transkripsi.
Malam ini terbangun dan cukup penasaran dengan menu makan seminggu ke depan. Ahaha deg-degan gitu karena makanan diantar ke rumah >> apaan dah, wong cuma katering!
Malam ini terbangun dan tanpa sengaja mengecek linimasamu. Kayaknya itu rutinitas baru, yang kian hari akan kutekan rasa bahagianya. Agar tidak berlebih dan tumpah ruah.

Aku kehilangan, tetapi jangan harapan!

Sudah lama kehilangan pegangan
Kehilangan manisnya ibadah
Kehilangan semuanya

Sejak bertemu kau saat itu, aku melupakan semua yang aku punya. Kukesampingkan izzah dan iffahku sendiri demi berlama-lama denganmu. Sampai hari ini kutahu, setelah disadarkan untuk kesekian kalinya, semua sia-sia. Kau tak pernah peduli sudah seberapa jatuh aku di hadapan Allah. Kau tak pernah peduli sudah seberapa tergores citraku sebagai seorang perempuan, yang katanya taat. Yang kau tahu, kau senang menghabiskan waktu denganku dan aku pun senang menghabiskan waktu denganmu. Sampai tiba masa kita kehilangan bahan cerita, kau pergi tanpa mau tahu perih dan lukaku.

Maka hilanglah cahaya dari dalam diriku. Kau cahaya semu yang penuh tipu. Aku terbingung-bengong sendiri menghadapi hari-hari. Kadang melamun, kadang menangis. Seolah kehilangan sandaran jiwa, padahal Tuhan sangatlah dekat di urat nadi.

Hal ini tidak bisa dibiarkan lama-lama. Jika ingin bangkit, haruslah dimulai dari diri sendiri. Hari ini aku kembali ke majelis ilmu. Bertemu kakak yang lama dirindukan. Kembali membaca huruf unik meliuk yang lama kutinggalkan. Katanya, jika kau mendekat satu langkah kepada Tuhanmu, maka Ia mendekat sepuluh langkah menujumu. Aku cuma mau aku yang dulu, walaupun aku tak yakin diriku yang dulu sudi mendekat dan melekat ke diriku yang kini. Akan tetapi, aku berharap, sejatinya kita tak boleh kehilangan harapan.

Aku boleh kehilangan semuanya, asal jangan kehilangan harapan. Harapan menjadi sosok yang jauh lebih baik lagi.

Bismillah.
Dan untuk kau, kalau kita memang jodoh, rindu yang bersarang dalam jiwa pasti akan menemukan titik temunya. Kerinduan ini dapat dilampiaskan pada sebuah pertemuan yang membahagiakan, yakni ketika pertama kali kau berdiri di sampingku sebagai kawan perjalanan kisah cinta. Sampai tua, sampai jadi debu, kalau kata Banda Neira.

Monday, March 7, 2016

Berdua Kita

Kurasa cukup cerita-cerita kita
Dikisahkan pada kawan
Semakin ia dibagi, semakin ia tidak sejati
Tak akan ada sesiapa yang mengerti selain diri kita sendiri
Biarkan Allah seorang menjadi saksi
Atas kegamangan yang kita rasakan sendiri
Juga atas pucuk-pucuk harap yang semakin tinggi

Berdua kita tak tahu ke mana jeram 'kan membawa
Berdua kita duduk menanti dengan rasa yang tak punya definisi
Berdua kita melontarkan tanya, "Akankah yang berdua tetap berdua sampai tua?"
Pabila berdua kita benar-benar menjelma kita berdua?

Diksi sederhana

Diksimu sederhana dan aku suka
Seperti cintaku yang, sebenarnya, sederhana

Sunday, March 6, 2016

Mingkem

Ekspresimu ketika mendapati seorang mbak bercadar menyandarkan kepala di bahu suaminya. Sepertinya ia lelah. Yang ngelihat cuma bisa mingkem. Iya, mingkem.
--
Omong-omong, ini tes foto pakai Samsung Ayah. Gila, nipu banget, ye? Kok bisa wajah jadi putih dan mulus begitu? Selain bantuan beauty feature yang ada di kamera, ada pula bantuan cahaya matahari dan makeup. :/

Ah, merasa pakai camera360.

Saturday, March 5, 2016

Pencemburu

Kau bagai gabungan sosok yang kuharapkan
dan juga gabungan sosok yang tidak kuharapkan

Aku sudah tahu, sejak awal mula
hatiku tak setuju dengan sifat macam itu
yang sayangnya kau miliki pula

Aku, sungguh tidak ingin dibagi
hanya ingin menjadi satu dan satu-satunya
juga pertama dan paling pertama
dalam setiap aktivitasmu

Daripada aku menggunting tambang yang telah susah payah kau rangkai menjadi jaring, lebih baik aku mendorong sampan dan berlayar jauh. Jauh, jauh dari engkau.

Aku, ingin menjadi hanya dan paling untukmu
hingga tiada ruang terbuka selain untuk aku
Aku pencemburu, ya aku tahu

Lipstik [updated!]

Bahagia itu akhirnya menemukan lipstik yang pas dengan warna bibir. (Catatan: tulisan ini panjang banget, jadi sabar aja bacanya atau silakan lompat ke tulisan selanjutnya. Oya, tulisan ini bukan review jadi nggak ada foto swatch pengaplikasiannya)

Beberapa waktu belakangan memang sering beli lipstik. Nggak tahu kenapa, suka aja lihat warna-warna. Lipstik pertamaku itu seri exclusive-nya Wardah, lupa warna yang mana. Karena ternyata lipstik itu bikin bibir kering, akhirnya kuanggurkan di lemari dan hilang sendiri. Ckck. Setelah itu, aku beralih ke lipgloss-nya Wardah. Aku beli dua saking sukanya, warna creamy brown dan soft pink. Favoritku sih creamy brown karena warnanya nggak terlalu mencolok. Next, beli yang cinnamon red. Nanti aja, kalau lipgloss-nya udah habis. :D (coret) Sudah kubeli dan sangat aku suka, hehe.

Lama pakai lipgloss, iseng cari-cari lipstik lagi. Soalnya, efek glossy di wajah itu agak “berat” kalau dipakai saat ke kampus. Berasa abis makan gorengan yang bekasnya nggak dilap pakai tisu. ( ._.) Maka beralihlah diriku ke baby lip color Maybelline warna oranye. Wkkww, aneh-aneh aja ya, kenapa nggak pink coba? Karena pink sudah terlalu mainstream. #wealah

Awalnya tahan punya tiga gincu ini doang sampai akhirnya aku tergoda membeli lipstik warna merah. Entah, suka sekali dengan orang yang pakai lipstik merah. Kebayang-bayang Taylor Swift. ♡ Jengjeng, maka beberapa hari sebelum berangkat ke Amerika, aku mampir ke konter Maybelline dan beli lipstik lagi! Shade 202. Merah banget kayak makan orok. Malu aku, maluuuu. (/v\) Niatnya sih cuma dandan karena mau ketemu keluarga. Mau aja dianggap, “Ini lho Ma, anakmu udah gede, udah kayak perempuan, udah bisa makeup!” Hahaha. :D

Eh, tahu-tahunya usahaku dikritik mama, “Kamu itu kalau dandan kelihatan banget. Duh, kayak tante-tante.” Jengjeng, keplesetlah daku dari atas awan kumulonimbus. Tega banget dirimu, Maaaah. Akan tetapi, mama langsung bilang, “Nanti saya ajak ke Duane Reade belanja make up.” Huwaaaa, senang sekali. Belanja makeup nggak tanggung-tanggung. Beli bedak, blush on, eye shadow, maskara, lipstik, lip liner, eye liner, blend, dan BB cream. Makasih, Mama tercinta! ♡

Lipstik yang kubeli waktu itu adalah Revlon atas saran mama. Katanya, teksturnya lembut. Pilihanku jatuh pada warna sweet pea dan marigold. Alasannya, belum pernah coba warna pink dan warna nude. Sumpah, sekilas warna marigold itu seperti warna nude yang kucari-cari. Setelah diaplikasikan di rumah, wah kacau. Marigold nggak pas untukku karena bibirku jadi pucat kayak orang sakit. Ini mah nude untuk orang bule, bukan orang Asia. Ditambah lagi, entah kenapa ketika diaplikasikan, bibir yang pecah-pecah malah makin tercetak jelas. O no, no. ( TvT)

Dua lipstik itu tetap kupakai, kok, walaupun bermodal ketidakpercayaan diri. Ya mesti tanggung jawab dengan apa yang dibeli, kan? Habisin noh, habisin. :“)

Karena masih penasaran dengan lipstik warna nude yang pas, seminggu lalu ke konter Wardah dan beli lipstik matte. Belum pernah coba lipstik matte sebelumnya. Harusnya sih, warna lipstik matte menyatu dengan bibir dan nggak terlalu berkilau macam lipstik lainnya. Aku minta ke SPG Wardah lipstik yang warna agak cokelat dan ditawarkan shade 13. Oke, aku percaya saja setelah meng-apply-nya di tangan. Pas dicoba di rumah, jengjeng, masih merah. Oh my. Memang nggak semerah Maybelline 20, tetapi gagal dapat lipstik nude, dong? (T.T )

Hari ini ketemu Ayah di Karawaci. Mampir di Hypermart Supermal Karawaci. Aku langsung menuju rak skincare, makeup, haircare, dan toiletries untuk mencari konter Wardah. Entahlah, benar-benar penasaran dengan warna nude. :”)

Kenapa Wardah lagi? Karena matte-nya lumayan walaupun masih jauh dari harapan. Lagian, merk itu yang termurah dan halal. Haha. Masih meminta warna yang sama, warna cokelat. Mbak SPG-nya langsung ngeh dan nawarin shade 13. Yah, ini lagi. Kuminta saja yang lebih gelap dan ditawarkan shade 14. Warnanya cukup meyakinkan untuk diboyong ke kasir. Setelah kuperhatikan lipstik yang ada di konter, tampaknya makin kecil angkanya makin muda warnanya, sementara makin tinggi angkanya makin gelap warnanya menuju merah. (Ini konsep dunia perlipstikan, ya? Aku baru tahu)

Sesampainya di rumah, langsung coba mainan baru, a.k.a lipstik baru. Beneran nude nggak nih, kalau nggak, mari berpaling ke merk lain. Jengjengjeng, alhamdulillaah mendekati harapan! Yuhuu, terima kasih Wardah. :)))

Omong-omong Wardah, saat ini Wardah meluncurkan seri lipcream, lhooo! Kya banget! Seri lipcream terdiri atas enam warna yang lucu-lucu. Aku sendiri punya yang shade 03 See You Latte. Finishing-nya matte. Kemasannya panjang dan mirip tabung, sedikit berbeda dengan kemasan lipgloss. Ketika diaplikasikan, lipcream ini sangat lekas kering, dingin, dan menempel di bibir. Bagus sekali! Sebelum dipakai, pastikan bibir kamu tidak pecah-pecah, ya, supaya tampilannya bagus. :)

Oh iya, ketika sedang jalan-jalan ke Deer Park, New York, saya beli satu lipgloss merk Express. Iya, jadi lipgloss ini dijual di toko Express. Warnanya manis, harum, kemasannya lucu, tetapi sayangnya lengket banget di bibir. Haha, still my favorite though.

Jadi, sekarang sudah punya berapa gincu, Nad? Ya…kalau ditotal dengan lipgloss…sekarang punya sembilan.

1. Lipgloss Wardah Creamy Brown - Rp35.000,00
2. Lipgloss Wardah Cinnamon Red - Rp35.000,00
3. Lipgloss Express Plum Passion - $6.95
4. Maybelline Colorshow 202 - Rp39.000,00
5. Revlon Ultra HD Sweet Pea - $9.49
6. Revlon Ultra HD Marigold?- $9.49
7. Wardah Matte 13 - Rp34.000,00 
8. Wardah Matte 14 - Rp34.000,00
9. Wardah Lipcream 03 - Rp56.000,0

*Lipstik exclusive Wardah hilang, lipgloss Wardah Soft Pink habis, sementara baby lip color Maybelline oranye tinggal sedikit dan tutupnya hilang. Nggak higienis, mamen. Udah kena debu dan tinta pulpen. :(

Next: Aku sudah lama mau coba lipstik MakeOver. Temanku merekomendasikan seri Creamy Lust 008 dan Ultra Hi-Matte 005. Wop, oke! Nanti aku meluncur ke konter.

Kapan kamu mesti menyingkirkan lipstik dari kotak makeup?
Some say, toss your lipsticks every one year, and some say every two years. Well, you choose. Kalau aku sekitar 1,5--2 tahun. Mahal coy, masa dibuang selekas itu. Hahaha, asal jangan lebih dari dua tahun, ya. Makeup itu perantara bakteri, lho. ( ._.)

Dasar. Sekalinya jadi wanita, hobi banget bermain dengan makeup. Memakai makeup tidak lantas menjadikanmu sosok yang palsu dan tidak percaya diri, kok. Ibarat kata, ya, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Apa salahnya “menyempurnakan” penampilan demi diri sendiri? Kalau kau memang suka, mengapa tidak? Asal jangan menor. Eh, boleh menor, tetapi di rumah aja, ya? Balik lagi, kecantikanmu sebenarnya terletak ketika kamu mengusap semua makeup dari wajah. :)

Jangan lupa hapus makeup begitu sampai di rumah! :D

Cheers,
Nadia Almira Sagitta

Updated: 16 Mei 2016

Satu frekuensi diskusi

Ada beberapa hal yang asyik kudiskusikan denganmu
Semacam gairah hidup dan cita-citaku, kau tahu
Ada pula beberapa hal yang tak kita diskusikan walaupun aku ingin
Sementara bersama dia, kekosongan-kekosongan itu terpenuhi
--

Perbedaan topik pembicaraan tentu dipengaruhi oleh pribadi masing-masing. Aku tidak bisa memaksa kita berbicara mengenai topik ini-ini melulu. Akan tetapi, aku betul ingin yang satu frekuensi. Yang bisa kuajak berbicara ini juga itu secara bersamaan. Kadang kupikir, apa sebaiknya aku menikahi diri sendiri? Hahaha, bah, konyol sekali. Ya sudahlah, seberbeda apa pun pikiran kita, asal kau mengerti dan mau berusaha untuk mengerti cita-citaku, apa salahnya kuterima kau dengan sepenuh hati? Nanti.

Friday, March 4, 2016

Guardian angel

C: N, aku pengin nikah pada umur 23, lho.
N: Demi apa kamu?
C: Hahaha ya, tahun depan dong? Hwaaa.
N: Kok cepat banget, sih?
C: Emang impian sejak SMA, sih. Sehabis S-1 dilamar juga nggak masalah. Asal yang ngelamar benar-benar bisa menghidupi, ya.
N: If only I had courage like you.
C: Hahaha, kenapa?
N: Ya itu. Memutuskan nikah pada umur segitu. Aku kayaknya belum siap.
C: Soal nikah, sampai kapan juga nggak akan matang persiapannya, N.
N: I know, but still, you obviously need a preparation.
C: Aku tahu. Menurutku, kesiapan mental itu cukup. Tidak ada salahnya juga menikah cepat. Aku punya mimpi, banyak banget. Selama proses itu, aku butuh teman, penyemangat, guardian angel, dan hero.
N: Aku...sebenarnya juga mau sekali. Tetapi aku takut jadi banyak perbedaan yang mengusik hidup, seperti dilarang-larang, misalnya.
C: Itu sih bisa dibicarakan. Apa yang mau diatur, apa yang tidak. Kita memang belum tahu akan menikah dengan siapa. Direncanakan saja dulu. Lagipula, menikah itu kan sunnah.
N: Iya, aku tahu. Kamu dewasa banget.
C: Hahaha, N!
--

N percaya, jika suatu saat nanti ada pemuda yang benar serius, kekhawatiran N akan dibuat luntur begitu saja dengan kuasa Allah. Apalagi jika dia yang mengetuk pintu. Ya, apalagi dia.

The Right One

M: When will I have the right man in my life, C? I'm tired.
C: Sabar...
M: (diam)
C: Nanti kau akan ketemu, kok. Lagipula targetmu masih setelah S-2, kan? Mungkin dia datang di sekitaran umur segitu?
M: Jadi, aku harus patah hati terus sampai umur dua lima, begitu?
C: You don't have to. Bisa jadi si ini yang datang di masa depan. Bisa jadi si itu yang datang. Jangan terlalu dipikirkan.
M: Yah, semoga saja.
--

Ke mana lagi nasib cinta akan membawamu, M? Banyak yang bisa terjadi pada tiga tahun mendatang, bukan? Tiga tahun sebelum kau benar-benar menjejak umur dua lima? Semoga kabar baik datang dari London.
Dan semoga kabar baik pun datang darinya, M. Tepat sesuai rencana dan harapan.

But if all of your plans don't go well as you expected, there's always a plan B or even C. Trust in Allah.

If we have a chance

Emma: Whatever happens tomorrow, we've had today. And if we should bump into each other sometime in the future, well, that's fine, too. We'll be friends.
Dexter: Yeah, right.
--

My favorite dialogue ever in One Day.
Yeah, if we see each other again in the future, we'll be best friends, won't we?
Or you know, we'll be married if you want.

Anyway, enough all the dreams. Only seeing you happy and know that you're doing well, it's fine for me. God bless you, God bless us. I hope for the best. Enjoy your life now and make the most of it!

See you later, sunshine.

Cheers,
Nadia Almira Sagitta

Menanti

Aku menunggu di sini lama sekali
Tidak, kita tidak membikin janji
Iseng saja kunantikan engkau
Untuk melepas rindu akan sebuah temu

Thursday, March 3, 2016

Sweet pea

Laksana aroma sweet pea pagi hari
Kau menculikku dari segala kepenatan yang menghantui diri

Wednesday, March 2, 2016

Bumerang

Dia biarkanku jatuh cinta
Lalu dia pergi seenaknya
Dihantui ragu tapi tak peduli
Gegabah jadi alasannya

Pandangan yang takkan ku lupa
Lama sudah aku tak punya
Lalu dia pergi menunggu dipaksa
Dirayu untuk bicara

Sudah jauh kini aku berjalan tinggalkan dirimu
Takku lihat lagi apa yang membutakan oh ragamu
Sementara kau sibuk dengan permainanmu
Dengan hati yang lain, nama yang lain
Sibuk merakit bumerang 'tuk menyerangmu
Berbalik menyerangmu
...

(Tulus)

Sumpah, baru tahu ada lagu Tulus yang ini! Wakaka, tampaknya akan masuk daftar putar favorit. Musiknya asyik, liriknya kocak.

Tetapi, bumerang? Nggak, aku nggak niat menyerang siapa-siapa. Damai, mamen. Let me live my best life, I will let you so.

Kau biarkanku jatuh cinta~~~
tapi janganlah buru-buru pergi
dan tinggalkanku yang sedang mabuk
di ambang batas asmara

(mantep dah kata-katamu, Nad, haha!)

Luv,
Nadia Almira Sagitta

Tuesday, March 1, 2016

Balik punggungmu

Aku hanya dapat memandangmu dari jauh
Dari balik punggungmu

Sejak dulu,
Selalu kau yang beranjak pergi
Dari aku,
Yang tak bisa apa-apa