Sunday, April 22, 2012

Perang

Oleh: Nadia Almira Sagitta


Tebah

Tebas

Tandas

Rambah!

Hingga rebah

Sampai terlepa

Maka tersungkur-terkapar

Tak berdaya.

Saturday, April 21, 2012

Papan kayu

Oleh: Nadia Almira Sagitta


Derit papan kayu yang dulu kuinjak

Kini tak ada lagi, sunyi

Kucoba untuk berlari-lari di atasnya

Namun suara itu tak timbul jua

Apa aku sudah sedemikian ringan?

Kutolehkan kepalaku ke arah bawah

Terkejut menyadari, kedua kaki ini tak lagi menempel di atas lantai...

Bendera Putih

Oleh: Nadia Almira Sagitta


Gelak itu tak ada lagi

Berganti durja menghiasi istana ini

Rasa penasaran itu

Oleh: Nadia Almira Sagitta


“Laa ilaaha ilallah”

Semayup tahlil bergema

Ada raga yang berpulang ke Tuhannya?

Kudekati sumber suara yang mengusik rasa penasaran

“Siapa, pak?”

“Anu, kurang tahu juga tuh, Novi. Mayatnya udah hancur ketika ditemukan.”

Innalillah, aku berucap dalam hati

Tanpa banyak cakap, aku mengiringi jenazah hingga ke liang kubur

Ditemani wajah-wajah sendu memegang payung hitam

Berbusana hitam pekat

Ah, muram sekali

Siapakah almarhum?

*Lahir: 5 Juni 1977

#Wafat: 22 April 2001

Sayang sekali, masih muda

Rasa-rasanya aku tahu gerangan dirinya

Tunggu! Nama diri…

ROY PRAKOSO BIN RAHMAT YAHYA

Itu… aku?

Perlahan, tubuhku mendadak ringan

Mengangkasa ke langit tertinggi

Meninggalkan kerumunan yang perlahan mengecil

Menjadi titik-titik hitam yang kerap menangisi kepergianku