Tuesday, August 4, 2015

Menghadap Jendela

Li, kira-kira satu setengah tahun lalu, aku sama kamu makan malam di Ortega. Masih ingat nggak aku memilih tempat duduk yang menghadap jendela? Kalau alasannya kamu ingat juga, nggak? Hehe, waktu itu aku ingin mencermati motor yang berlalu-lalang di depan warung. Siapa tahu satu di antara banyak itu ada motornya. Kamu tertawa dan meledekku, lalu kamu ajak aku bercerita.

Malam ini aku duduk di warung makan yang pembelinya hanya aku seorang. Lagi, aku memilih tempat duduk yang menghadap ke jalan. Kupandangi motor-motor yang berseliweran di depan mata, kali ini tanpa harapan. Memang tak ada yang dapat diharapkan. 

Sudah satu setengah tahun silam, ya. Kamu apa kabar?

Salam,
Nadia Almira Sagitta

No comments:

Post a Comment