Bagaimana rasanya ditinggal seseorang yang kau cintai?
***
Maukah melepas kebahagiaan demi orang yang kau cinta?
***
"Baru saja kutemukan tulang rusuk itu, Din."
Aku tetap serius dengan netbook di hadapanku.
"Din, kau tahu tidak aku bertemu dengannya di mana?"
Masih berkutat dengan posisi yang sama. Tetap bergeming.
"Ternyata ia adalah tetangga yang berjarak tiga blok dari rumahku!"
"SubhanAllah, kan? Namanya jodoh ya, siapa yang tahu."
"Din, kamu dengar nggak, sih? Din!"
"...Apa?" jawabku parau.
"Kamu dengar tidak apa yang kubilang barusan?"
"Dengar, kok, dengar..." jawabku terbata. Kembali kupalingkan wajah pada netbook yang masih menampilkan layar yang sama. Google.
"Ya sudah, aku cuma mau menitipkan ini. Datang, ya."
Ia mengangsurkan selembar kertas karton yang tersampul cantik.
"Aku tunggu kedatanganmu loh, Din."
Ia menutup pintu ruang kerjaku. Meninggalkanku seorang diri bersama benda-benda mati. Netbook, rak, meja, kursi, pendingin ruangan...
Kutatap kertas itu.
Undangan pernikahan.
Aku mulai bereaksi,
Menangis tersedu.
No comments:
Post a Comment