Thursday, October 31, 2013

Ke mana saja kau, heh?

Sore tadi engkau bertemu seorang gadis
Berkerudung panjang
dengan setelan gamis berwarna senada
Spontan kau bertanya mengenai busananya
"Beli di mana, kak?"
"Baju ini dijahit sendiri."
"Oya, janganlah kau panggil aku dengan sebutan 'kak', kita ini seangkatan."
"Oh ya? Mengapa aku tak mengenalmu?"
"Kita bertemu di suatu masa, saat kau menemukan tanda pengenalku."
"SubhanAllah! Dikau Rana?"
"Ya."
Ia senyum meringis
Kau merasa sangat bahagia melihat penampilan kawanmu
"Barakallahu, sejak kapan?"
"Awal semester tiga. Sebelumnya saya punya beberapa
tetapi hanya kupakai jika berjalan-jalan dengan Abi dan Umi."
"SubhanAllah...."
Kamu terdiam.
Ada sedikit rasa sesak dalam dada
Rasa ingin menjadi persis seperti dirinya
Menyeruak
Nyaris tak ada ruang untuk bernapas

Sumber gambar




Ke mana saja kamu selama ini?







Sudah sejauh mana engkau berubah?
Telah mantapkah pengetahuan agamamu?
Mengapa perkembanganmu seolah terhenti?
Semua orang sibuk mencuri perhatian Tuhannya
Semua sibuk berbenah diri
Menata akhlak, iman, dan hati
Di saat kawan-kawan lain sibuk membaca
Kalimat Tuhan yang tertuang di kitab suci
Engkau sibuk sendiri
Terbata mengeja cinta
Antar sesama manusia

Payah benar dikau, ni. ( ._.)/||

Tuesday, October 29, 2013

Pertemuan pertama

"I used to think that one day we'd tell the story of us
And how we met
And how the sparks flew instantly." -Taylor Swift


Sumber gambar

Aku belum bertemu kamu, wahai tulang rusukku
Santai, aku tidak terburu-buru 
Ambil waktumu
Aku akan setia menunggu
Sembari mewujudkan mimpi-mimpi
Biarkan Allah yang mengatur pertemuan kita
Seindah yang direncanakan-Nya.

Aku belum bertemu kamu, wahai tulang rusukku
Tetapi aku berkhayal tentang pertemuan kita
Kita akan bertemu ... di luar negeri
Saat aku sedang menempuh pendidikan master
dan kau juga bertindak hal yang sama

Mungkin di sebuah kafe
Kita berpapasan dan bertukar pandang
Mungkin juga di alun-alun
Kita menikmati air mancur yang menari-nari
Mungkin saat tahun baru
Ditemani kembang api berwarna-warni
Mungkin di kampus
Ketika kau sedang asyik membaca buku
dan aku memperhatikanmu diam-diam

Aku belum bertemu kamu, wahai tulang rusukku
Di manapun dan kapanpun itu
Aku percaya,
Pertemuan kita akan berbekas di sudut pikir
Pertemuan yang mengantarkan kita ke pertemuan selanjutnya
Pertemuan pertama yang meninggalkan kesan
dan menggetarkan hati

Bismillaah, mari kita menyusuri jalan ini. ^^

Beruntung

"People would say they're the lucky ones." -Taylor Swift



Sumber gambar

Yeah, we are.
Someday, we will become "we"

Only if my name and your name has been written as a couple in Lauhul Mahfudz.

Sunday, October 27, 2013

Love makes you...


"Cinta membuatmu bergairah untuk melakukan apa saja, termasuk menulis."


Sumber gambar


Percayakah kau?

(Lagi-lagi) Jarak

Ada jarak yang terbentuk
Kau di sana dan aku di sini
Segaris. Sebaris.
Andai saja aku memiliki temali
Tentu akan kuukur jarak itu
Lalu kuabadikan di dinding kamarku

Tetiba saja seseorang hadir dan
mengobrak-abrik kesunyian jarak
Ia hadir di tengah-tengah
kita yang bahkan belum
menjelma "kita"
dengan cinta.

Sumber gambar

Lupa

Selarut ini
Kau masih terduduk di depan layar kaca
Sejenak melupakanku
Ataukah memang tak pernah kau ingat?


Sumber gambar

Kita saling berlepas tangan
Biarkan saja
Rasa itu
Gugur hingga tak ada


Sumber gambar

Saturday, October 26, 2013

Surat cinta

Beberapa waktu lalu, surat cintaku dibaca oleh seorang kawanku.
Ia menyukai tulisan itu
Begitupun denganku
Sudah usang sebenarnya
Namun, masih saja kusimpan
Suratku padamu setahun lalu
Surat cinta yang tersampai dan berakhir kata maaf
Rasanya biasa saja
Tak begitu menyakitkan
Aku tak peduli perasaanmu terhadapku
Yang kupedulikan kini,
Perubahan sikapmu
Tak ada lagi komunikasi singkat
Tak ada lagi pertemuan
Tak ada lagi basa-basi
Seolah sosokmu lenyap ditelan bumi

Surat cinta yang terkirim setahun lalu,
mengendap rapi dalam folderku
biarkan ia di sana
menjadi saksi atas suatu perpisahan
antara aku dan ... hatiku.

Kesal

Ini tidak lucu. Lagi, siapa pula yang mengatakannya lucu? Tidak ada. Ini tidak lucu. Aku kesal!


Sumber gambar

Aku rindu seseorang yang benar-benar kuanggap sahabat. Di mana aku tak perlu merasa ada rahasia. Di mana aku tak perlu merasakan jarak dan batas. Di mana segalanya lepas. Canda, tawa, cerita. Rasanya ingin melayang ke pulau K. Makassar. Maaf, akhir-akhir ini aku sibuk. Maaf, tak sempat menghubungi kalian. Maaf, aku jahat. T.T

Sumber gambar

Tersipu


Dia duduk di sampingku! Bayangkan, di sampingku! Kucoba redakan debaran jantung yang tak menentu. Dia bahkan mengajakku berbicara! Kau pasti tahu bagaimana gugupnya aku saat itu. Sebenarnya, ia hanya bertanya masalah tugas. Sederhana, toh kami tak boleh berbasa-basi. Ada sesuatu yang mendorongku untuk menanyakan hal yang sama, tentang PR kami. Ia menjawab singkat. Aku menimpalinya dengan sangat konyol, “Oh, kau bisa menyanyi?” “Ya, begitulah.” Hening. Aku menyesali pertanyaan yang kulontarkan. Ia kembali konsentrasi dengan tugasnya dan aku mencoba serius menekuni bacaan yang ada di hadapanku. Kutengok sedikit wajahnya lalu buru-buru kutundukkan pandanganku. Tanpa sadar kuulaskan senyum tipis, sedikit tersipu dan malu.


Sumber gambar

Pernahkah kamu merasa seperti ini? ;)
Duduk di samping seseorang yang kamu sukai.
Rasanya menyenangkan, bukan? ^^
Bagaimana jika yang duduk di sampingmu itu ... seseorang yang kini sah menjadi mahrammu? ;)
Sungguh, rasanya tak bisa diulaskan dengan kata-kata. Pasti sangat membahagiakan! ^^
Semoga kita segera dipertemukan dengan tulang rusuk masing-masing, ya. Aamiin.

Menjaga hati


Bismillaahirrahmaanirrahiim…

“Bisakah kita bersahabat?”
“Kawan berbagi cerita, merayakan suka, dan meredakan duka?”
“Akan tetapi, aku tidak ingin hubungan yang lebih dari persahabatan.”
“Agar kita berdua bisa menjaga hati.”


Ana uhubbikifillah ukhti, maka dari itu aku membuat tulisan ini.


Ikhwan sejati akan senantiasa menjaga pandangannya terhadapmu karena ia tahu masih ada jarak yang membatasi selagi kalian berdua bukanlah mahram
Ikhwan sejati tak akan mengajakmu berbicara panjang-lebar tiada tujuan karena ia tahu hal itu bisa menimbulkan segurat rasa
Ikhwan sejati tak akan pernah menyentuhmu karena ia mengerti sakitnya ditusuk dengan jarum besi
Ikhwan sejati tak akan berani berduaan denganmu karena ia sadar akan kehadiran setan di tengah-tengah kalian
Ikhwan sejati tidak akan mengajakmu bersahabat karena ia tahu hati seorang perempuan sangat rapuh
Ikhwan sejati tak akan mengajakmu berpacaran karena ia menyimpan keberanian untuk menikahimu

Ukhtifillah, hati-hatilah dalam memilih sahabat. Sebisa mungkin, bersahabatlah dengan teman-teman perempuanmu. Jangan sampai engkau bersahabat dengan kaum lelaki lalu menimbulkan fitnah di antara kalian berdua. Tidak ada persahabatan murni antara kaum lelaki dan perempuan. Setan akan terus berusaha mengacaukan hati kalian. Akan ditaburnya perasaan cinta di hati kalian berdua. Hingga pada saatnya, kalian tak lagi bisa menjaga hati. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? Jaga hatimu demi tulang rusuk yang sedang bersiap-siap menjemputmu. :)