Saturday, November 28, 2015

Clinical Linguistics

Nggak bisa tidur (sebelumnya memang sudah tidur) karena membaca informasi tentang speech pathology, seperti afasia. SP merupakan bagian dari clinical linguistics (aku belum bisa membedakannya dengan neurolinguistik, barangkali CL lebih fokus ke penyakit dan penanganannya). Lulusan CL biasanya jadi speech and language therapist. How cool is that? Terapis, mamen. Duh, seperti pekerjaan tenaga kesehatan!

CL ini tampaknya berhubungan dengan fonetik. Harus banget ngambil matkul fonetik di S-2 nanti! Lagipula fonetik emang seru, sih. Hayo, siapa yang masih hapal fonem-fonem bahasa Indonesia dan letaknya di tabel IPA? Jangan sampai lupa, ya. 😁

I wish I knew clinical linguistics earlier. Aku juga tertarik pada bidang ini, sayangnya sudah menjatuhkan pilihan (insyaAllah akan ditekuni sungguh-sungguh) ke field linguistics, hehe. Bisa nggak, sih, ahli di dua bidang? 😂 Ehehe, sayang sekali, ya, aku baru mencari info lebih dalam mengenai berbagai bidang linguistik terapan di semester akhir ini. Nanti kalau aku jadi dosen kelak, aku mau menjembrengkan segala kemungkinan lapangan kerja linguis kepada mahasiswa di semester satu. Syukur-syukur kalau aku bisa menggugah mereka untuk jatuh cinta pada linguistik sedari awal. Ilmu satu ini memang luas dan mengagumkan banget. ♡♡♡

Usut punya usut, bidang CL dipopulerkan di UK oleh David Crystal! Hadeeuh, beliau ini cerdas sekali, ya. #gagalpaham Aku suka tulisan beliau (padahal baru baca Language Death dan secuil tentang Language and The Internet). 😆

Oya, tadi aku juga sempat mencari info universitas yang membuka jurusan CL. Jurusan ini ada di Macquarie Uni Aussie, tuh. Sepertinya bagus, barangkali ada yang berminat. :D

http://www.friendshipcircle.org/blog/2014/01/30/10-awesome-reasons-why-being-a-speech-pathologist-rocks/ >> being a linguist, whatever your field is, also rocks!

Sip, segini dulu racauan malam kali ini. Mau nggak mau mesti istirahat. Ciao!

Nadia Almira Sagitta

No comments:

Post a Comment