Saturday, November 7, 2015

Jangan Galau

"Jangan galau lagi, ya."
"Nggak ada yang mau lihat Nadia sedih dan galau."
"Semua itu sayang sama Nadia. Kami ikut sedih kalau Nadia nangis melulu."
"Wajar tema nasihat orang-orang ke kamu tentang galau, soalnya kamu butuh banget dinasihati mengenai itu."
"Nadia kalau galau parah banget. Kayaknya segala-galanya bisa berantakan. Jangan galau, Nad."
"Aku kepikiran kamu, Nad. Udah nggak galau, kan?"
"Aduh, Bu Prof, kamu begini gara-gara lelaki? Jangan, dong!"
--

A little reminder. Ini nasihat beberapa minggu lalu. Eh, ada yang masih baru, sih. Aku cuma menuliskannya di sini supaya aku ingat untuk nggak bergalau ria. Senang, sih, ya orang-orang memperhatikan Nanad, pakai embel-embel sayang Nanad pula! Ih, sayang kalian jugaaaa! (peluk) Harap maklum, ya. Aku anaknya attention centered banget. Hahaha.

Iya, iya. Aku akan berusaha nggak galau seperti dulu. Mungkin intensitas galaunya dikurangi dan kadar keikhlasannya ditingkatkan. Aku bertemu kamu karena Allah, kan? Jika nantinya berpisah jauuuuh sekali, pasti ada alasan dari Allah, kan? (Lah apaan sok pakai kata berpisah, memangnya pernah bersatu?) Katanya, setiap pertemuan dan perpisahan itu sudah diatur oleh-Nya. Semuanya memberikan makna tersirat untuk kita pelajari. Jalani dan ikhlas saja. 

Nanti juga aku akan berjumpa dengan orang yang nggak salah. Nggak salah lagi jodoh, maksudnya. Hahaha. Selamat ber-Minggu pagi!

Cheers,
Nadia Almira Sagitta

No comments:

Post a Comment