Monday, April 25, 2016

Love And The Other Drugs

"Kudengar kamu sakit, ya?"
"Siapa yang ngasih tahu kamu?"
"Temanmu tadi SMS."
"Oh ya? Huh, ada-ada saja."
"Kamu pulang gih."
"Nggak mau. Ada pelajaran bahasa Indonesia."
"Nanti sakit kamu tambah parah... pulang aja, yuk?"
"Ng..."

Entah kekuatan apa yang kamu miliki saat itu, namun aku langsung menurut. Padahal, saran teman-temanku tak kuacuhkan. Akhirnya, sesuai saranmu, aku pulang ke asrama. Aku segera mengabarimu yang saat itu juga sedang berada di sekolah.

"Aku sudah di asrama."
"Baguslah. Istirahat, ya. Aku kelas dulu."
"Oke."
--

Tatkala itu, aku merasa jauuuuuh lebih baik. Bukan karena obat, melainkan perhatian dari orang yang sangat berarti--saat itu. Aku nggak heran ada kutipan berikut di film Love And The Other Drugs, "Apparently you need to know that I'll get better in order to love me."
 
Yeeeees. Love is the best medicine.

Rindunya aku, ya Allah. :"""
Bukan sama orangnya, tetapi momennya.

No comments:

Post a Comment