Ini Nadia. ^^ Foto ini diambil saat Open House Peduli Jilbab di Masjid Al Ikhlas. Kertas karton milik @besyahijab ini jadi rebutan anak-anak PJ! :p
Thursday, December 19, 2013
Dua anak kecil
Siang ini aku ke MUI ditemani angin yang mendesau pelan. MUI sepi, mungkin sama seperti hatiku yang sedang ingin sendiri. Akhir-akhir ini aku menghabiskan waktuku sendirian, Tuhan. Sudut mataku menangkap dua sosok anak kecil, laki dan perempuan. Mereka berkejaran satu sama lain. Menggemaskan sekali.
Hei, kamu. Tak tahu mengapa, aku tetiba mengingatmu
Tiba-tiba aku mau menjadi gadis kecil itu
dan aku membayangkan kamu yang menjadi pemuda cilik tersebut.
Sebegitu inginkukah aku bersama denganmu?
Hati, maafkan aku yang menodai kesucian dirimu.
Maaf kurang bisa menjagamu dari tangan-tangan yang bernama cinta.
Sumber gambar |
Sunday, December 15, 2013
Ini tentang diriku yang ingin lari
dari dunia yang orang katakan penuh cinta
Ketika aku pergi, jangan paksa aku kembali
Aku 'kan kembali bila hatiku menemukan
ketenangan jiwa dan hati.
dari dunia yang orang katakan penuh cinta
Ketika aku pergi, jangan paksa aku kembali
Aku 'kan kembali bila hatiku menemukan
ketenangan jiwa dan hati.
Tuesday, December 10, 2013
Selamat datang, 19
Bismillah,
Allah, terima kasih atas kado dari-Mu
Terima kasih sudah menyenangkan hatiku barang sejenak
Semoga saya bisa menapaki umur 19 ini dengan baik.
Aamiin. :)
Allah, terima kasih atas kado dari-Mu
Terima kasih sudah menyenangkan hatiku barang sejenak
Semoga saya bisa menapaki umur 19 ini dengan baik.
Aamiin. :)
Monday, December 2, 2013
Jenuh (banget)
Aku jenuh. Mulai bosan dengan tugas-tugas yang menumpuk. Belum lagi amanah yang menggunung. Semuanya memanggil, semua berteriak, "Nadia, Nadia! Kemarilah!" Aku pusing. Aku mau menangis saja. Eh, tetapi, menangis juga membuatku pusing. Bagaimana kalau aku melarikan diri saja? (kabur)
Banyak hal-hal penting dan mengasyikkan yang terlalaikan karena semua ini. Aku tak lagi meluangkan waktu ber-Duolingo-an, ber-languagepod101.com-an, belajar seminggu sebelum ujian, bersantai di akhir pekan, menelusuri rak-rak 400 lalu meminjam bukunya, menyelesaikan bacaan, nongkrong di MUI, wisata kuliner keliling fakultas, dan banyak lagi. Aku tidak menjadi diriku sendiri. Aku bagai robot bernama Nadia yang sibuk ke sana-sini untuk melarikan diri! Iya, kabur dari masalah-masalah yang ada. Setidaknya, tugas-tugas ini cepat terselesaikan dan saya bisa liburan! Pulau K, tunggu daku. Aku akan segera kembali dalam pelukanmu. ^^{} Sambut aku dengan segala nostalgia yang kita punya.
Hubungan
Akhir-akhir ini, aku dipertemukan dengan segala sesuatu mengenaimu. Entah ini memang kebetulan atau memang naluriku yang berusaha menghubung-hubungkan sesuatu denganmu. Memang bukan dirimu yang kutemui, tetapi sesuatu yang identik denganmu. Fuh. Lelah sih begini terus tetapi aku belum bisa menghindar. Ini candu. Candu itu berbahaya. Aku tahu namun berpura-pura tidak tahu. Padahal ini menyakiti diriku sendiri. Semua ini tidak ada artinya; hampa dan kosong.
Aku hanya mengikuti kehendak hati, salahkah?
Seharusnya kamu yang mengendalikan cinta, bukan cinta yang mengendalikanmu.
:')
Friday, November 29, 2013
Dunia kita berbeda
Akankah kita bersatu di kemudian hari?
Akankah kita bersatu di kemudian hari?
Thursday, November 28, 2013
Salah kaprah
Aku tidak ingin ada salah kaprah di antara kita.
Cukup aku saja yang salah memahami, dulu.
Jangan sampai aku menyebabkanmu salah berpikiran mengenaiku.
Cukup aku saja yang salah memahami, dulu.
Jangan sampai aku menyebabkanmu salah berpikiran mengenaiku.
Friday, November 22, 2013
Komunikasi
Komunikasi itu penting. Kamu tidak bisa mengharapkan dia tahu akan perasaanmu begitu saja. Uring-uringan yang kau tumpahkan selama ini takkan berarti apa-apa. Mengapa? Ya, karena dia tidak peka! Itulah guna komunikasi. Apalagi mengenai perasaan. Kamu tak boleh membiarkan dia menerka-nerka. Bisa jadi dia salah terka. Dan kamu akan terus terlibat dalam kegelisahan tiada akhir. -___- Berkomunikasilah. Lewat Allah. Bismillah.
Tertawaan
Ternyata aku salah
Tak selalu tiga kali
Mungkin empat, bahkan lima
Teruskan saja tawamu
Biar aku juga ikut tertawa di sini.
Ketika melihat namamu yang perlahan menghilang dari duniaku,
aku kembali merasakan rasa yang sama.
hampa.
Lari
Akhir-akhir ini mencari pelarian. Entah lari dari apa dan ke mana. Aku mau lari. Itu saja. Seringkali kudapati diriku mencoba nyaman dengan belajar. Nyaman, tentu saja. Tetapi rasanya dengan itu aku belum sepenuhnya lari. Aku tidak tahu lari dari apa dan ke mana. Aku hanya ingin berlari. Meninggalkan segala sesuatunya di belakang. Aku ingin lari. Lari melampaui batas. Meretas segala batas. Aku hanya ingin lari. Allah, bisakah Engkau membantuku lari? Aku ingin lari ke Makassar sebenarnya. Atau lari ke New York. Kembali dalam pelukan keluarga. Keluarga yang sebaik-baik kukenali. Aku masih merasa asing di sini.
Wednesday, November 20, 2013
Akar dari masalah ini
...Mungkin karena aku yang terlalu perasa.
Seminar
Ada seminar yang mengingatkanku lagi tentangmu. Aku ingin menghadiri seminar itu tetapi aku khawatir niatku bukan sepenuhnya untuk mendapat ilmu, tetapi hanya mendekatkan diriku dengan hal-hal yang dekat denganmu.
Quote pagi ini
"Hatimu mana kuat kalau bertemu terus. Bagaimana bisa lupa? Yang penting sih kamu tidak hanyut oleh perasaan supaya tidak galau lagi." -Berlian.
Kuncinya ya itu, bagaimana membentengi hati agar tidak hanyut oleh perasaan sia-sia. :)
Doa
"Ya Allah, kalaulah dia bukan jodohku, maka bantulah aku untuk menghapus perasaan ini. Benar-benar menyiksa dan mengganggu."
Itu salah satu doa bersama yang diucapkan Aa Gym kemarin. Aku meng-aamiin-inya. Semoga Allah mendengar doaku.
Saturday, November 16, 2013
Belum siap berjumpa!
Kamu tak usah buru-buru ingin menemuiku, ya? Aku merasa belum pantas untuk berjumpa denganmu. Hihi, aku masih sibuk menata hatiku yang sedang kacau balau. Kata Teh Fu dan Kang Canun di buku "Jodoh Dunia Akhirat", sih itu namanya proses cleansing. Proses membersihkan hati dari masa lalu. Memangnya masa laluku apa, sih? Wuaaa banyak, tak perlu kau tahu. Nanti saja, ketika kita berkumpul bersama aku akan menceritakannya padamu. Itupun jika engkau bertanya. Tapi kau harus janji kau tidak akan cemburu. Karena saat aku memilihmu, aku sudah menyerahkan sepenuh hatiku padamu. Hm, sebenarnya tidak penuh juga, kan ada ruang untuk Allah. ^^ Percayalah, ketika aku memutuskan untuk menerima pinanganmu, aku tak akan mengusik-usik masa laluku lagi. Kenangan itu akan kukunci dan kusimpan di sudut pikir, bukan di hati.
Masih banyak hal yang harus kupersiapkan sebelum bertemu denganmu. Aku sedang belajar ... masak. Hm, sebenarnya tidak masak di kosan, sih. Hanya belajar saat ngumpul dengan komunitas. Tak apalah, ya. ^^ Well, aku kan tidak ingin menikah tanpa persiapan sedikit pun. --,
Persiapan keduaku adalah membiasakan diri untuk mengatur sesuatu. Ingin juga belajar manajemen waktu. Supaya nanti aku tidak kerepotan membagi waktuku denganmu. Hei, kau harus tahu keinginanku yang ingin menjejak tingkat S-3. Kamu akan mendukungku, bukan? Aku percaya bahwa kau akan mendukungku karena kita berjodoh. Pasti kamu mengerti keinginanku menjadi seorang dosen di almamaterku juga di luar negeri. Keinginanmu apa? Nanti utarakan padaku, ya. Semoga kita bisa meraih mimpi masing-masing ... dan juga mimpi kita. :)
Persiapanku yang lain adalah meningkatkan kualitas ibadah dan iman. Aku sedang giat mencari ilmu. Pernikahan itu harus berlandaskan ilmu, bukan? Nah, tetapi bukan berarti aku hanya mendalami ilmu pernikahan. Tentu saja tidak. Aku ingin menjadi seorang hafizah. Baru mulai, nih. Sistemnya sehari seayat, ODOA (One Day One Ayat) gitu, deh. Apakah kamu sedang berusaha menjadi hafiz juga? Semoga saja jawabanmu iya agar nanti kita bisa murajaah berdua di rumah. Oh ya, jangan lupa bekali dirimu dengan ilmu-ilmu yang kamu dapat dari kajian, kalau bisa sih kajian sunnah. Jangan hanya bergantung pada halaqah, ya. Semoga saya bisa menjadi cerminan yang baik untukmu. ^^
Aku memang belum mengenalmu, tetapi ada beberapa mimpi yang ingin kuwujudkan bersamamu.
Semoga catatan kecil ini dapat mengingatkanku tentang mimpi-mimpi itu. :)
Aku memang belum mengenalmu, tetapi ada beberapa mimpi yang ingin kuwujudkan bersamamu.
Semoga catatan kecil ini dapat mengingatkanku tentang mimpi-mimpi itu. :)
La Mappa Misteriosa
Andrea Alberti di "La Mappa Misteriosa"* ini manis sekali. *v*
Apalagi kalau dia menghadap kamera, yang artinya menatap saya secara tidak langsung. Wow, saya langsung lumer! Maaaak, dia cakep banget! :3
Will you marry me? :P
*Video interaktif belajar bahasa Italia di bbc.co.uk/languages/italian
Apalagi kalau dia menghadap kamera, yang artinya menatap saya secara tidak langsung. Wow, saya langsung lumer! Maaaak, dia cakep banget! :3
Will you marry me? :P
*Video interaktif belajar bahasa Italia di bbc.co.uk/languages/italian
Gadhul bashar
Gadhul bashar, kan?
Lalu, mengapa saat itu aku tak bisa melepaskan tatapanku padamu?
Padahal kamu membalas tatapanku
Seharusnya aku malu, bukan?
...
Teringat mimpi
Teringat lagi mimpiku mengenaimu
Saat aku terbangun, aku menangis
Bodoh, ya?
Haha, baik, kuakui aku memang konyol
Mimpiku benar-benar terasa nyata
Begitu teperinci, begitu menyakitkan
Hei, ini baru mimpi, Nad!
Masakan menangis?
Bukan tidak mungkin jika mimpimu terwujud, bukan?
Lantas bagaimana jika hal itu benar-benar terjadi?
Jika sepucuk undangan terkirim padamu...
...Kamu mau apa?
Saat aku terbangun, aku menangis
Bodoh, ya?
Haha, baik, kuakui aku memang konyol
Mimpiku benar-benar terasa nyata
Begitu teperinci, begitu menyakitkan
Hei, ini baru mimpi, Nad!
Masakan menangis?
Bukan tidak mungkin jika mimpimu terwujud, bukan?
Lantas bagaimana jika hal itu benar-benar terjadi?
Jika sepucuk undangan terkirim padamu...
...Kamu mau apa?
Pusgiwa dan Ayam Bakar Ortega
Tanggal 13 Oktober 2013.
Saya diajak ke Pusgiwa oleh Lala. Kami bertiga hendak salat magrib di Pusgiwa. Ini kunjungan pertamaku ke sana. Ke tempat yang kusangka gelap gulita ... dan menyeramkan. Nyatanya sih tidak juga. Kata Lala, lampu-lampu dipasang belum lama ini. Oh, ini yang namanya pusgiwa. Persis katamu, "Ramai sekali,". Mahasiswa berlalu-lalang, bercengkrama, rapat, dan lainnya. Sibuk dengan kegiatan masing-masing. Setelah menunaikan salat magrib, Lala mengajak kami tur keliling Pusgiwa. Hahaha, rasanya seperti mahasiswa baru saja. Saya dan Liha kemudian pamit padanya dan pulang. Iseng, dia menawarkan makan malam di Ayam Bakar Ortega. Ke daerah sana lagi? Padahal baru saja kemarin. Tanpa basa-basi, kusanggapi saja ajakannya.
"Li, saya mau duduk menghadap jendela."
"Kenapa?"
"Biar saya leluasa mengamati keadaan sekeliling."
---
Kami bertukar pemikiran mengenai ukhuwah dan bisnis. Liha adalah teman diskusi yang menyenangkan. ^^ Sampai di sini dulu ceritaku.
Selamat tinggal.
--juga selamat tinggal untukmu.
Saya diajak ke Pusgiwa oleh Lala. Kami bertiga hendak salat magrib di Pusgiwa. Ini kunjungan pertamaku ke sana. Ke tempat yang kusangka gelap gulita ... dan menyeramkan. Nyatanya sih tidak juga. Kata Lala, lampu-lampu dipasang belum lama ini. Oh, ini yang namanya pusgiwa. Persis katamu, "Ramai sekali,". Mahasiswa berlalu-lalang, bercengkrama, rapat, dan lainnya. Sibuk dengan kegiatan masing-masing. Setelah menunaikan salat magrib, Lala mengajak kami tur keliling Pusgiwa. Hahaha, rasanya seperti mahasiswa baru saja. Saya dan Liha kemudian pamit padanya dan pulang. Iseng, dia menawarkan makan malam di Ayam Bakar Ortega. Ke daerah sana lagi? Padahal baru saja kemarin. Tanpa basa-basi, kusanggapi saja ajakannya.
"Li, saya mau duduk menghadap jendela."
"Kenapa?"
"Biar saya leluasa mengamati keadaan sekeliling."
---
Kami bertukar pemikiran mengenai ukhuwah dan bisnis. Liha adalah teman diskusi yang menyenangkan. ^^ Sampai di sini dulu ceritaku.
Selamat tinggal.
--juga selamat tinggal untukmu.
Friday, November 15, 2013
Bodoh.
Untuk apa saya mencari-carimu lagi?
Allah, tolonglah saya.
Untuk apa saya mencari-carimu lagi?
Allah, tolonglah saya.
Monday, November 11, 2013
Tanggal cantik!
Di kelas
"Tanggal 11-11-2013."
"Eh, tanggalnya cantik banget, ya!"
----
Bismillaah.
Halo pembaca!
Hari ini Nadia senang. Alhamdulillah.
Saya ingin menjabarkan kebahagiaan itu, ya.
Hari ini kelas drama diliburkan
Bertemu kak Suci, wuaaa rindu! ^^{}
Belajar bareng teman-teman di perpus
Makan siang bareng Ismi
Cerita seru bareng teman-teman
Dapat tempat duduk di bikun
Melewati kutek demi bertemu Liha di kukel
Makan es krim bareng Liha di Indomaret
Mengobrol seru mengenai masa depan dengan Liha
Cita dan cinta. <3
Liha niat nginap di kosan (walaupun akhirnya tak jadi)
Beli makan malam bareng :3
Naik ojek ke kosan
Wangi parfum tadi pagi masih melekat di kemeja *v*
Mendapat energi positif dari Allah
Kyaaaa! Saya senang. Senang sekali. Alhamdulillah.
Hari ini benar-benar tanggal dan hari yang cantik! ;)
"Tanggal 11-11-2013."
"Eh, tanggalnya cantik banget, ya!"
----
Bismillaah.
Halo pembaca!
Hari ini Nadia senang. Alhamdulillah.
Saya ingin menjabarkan kebahagiaan itu, ya.
Hari ini kelas drama diliburkan
Bertemu kak Suci, wuaaa rindu! ^^{}
Belajar bareng teman-teman di perpus
Makan siang bareng Ismi
Cerita seru bareng teman-teman
Dapat tempat duduk di bikun
Melewati kutek demi bertemu Liha di kukel
Makan es krim bareng Liha di Indomaret
Mengobrol seru mengenai masa depan dengan Liha
Cita dan cinta. <3
Liha niat nginap di kosan (walaupun akhirnya tak jadi)
Beli makan malam bareng :3
Naik ojek ke kosan
Wangi parfum tadi pagi masih melekat di kemeja *v*
Mendapat energi positif dari Allah
Kyaaaa! Saya senang. Senang sekali. Alhamdulillah.
Hari ini benar-benar tanggal dan hari yang cantik! ;)
Thursday, November 7, 2013
Ketika
Ketika kita tidak mengharapkannya,
Ia datang
Ketika kita ingin mengapus kenangan mengenainya
Ia tetap tinggal
---
Ia merasuk
Terngiang-ngiang di telinga
Mendekam di jantung
Berdegup seirama
Ketika hal ini terjadi padamu,
Berdoalah!
Serahkan dan pasrahkan
Lepaskan serta relakan
Let Allah do His plan. ;)
Aku memimpikanmu kemarin malam.
Saking kagetnya, aku tak bisa berkata-kata.
Saturday, November 2, 2013
Berbalas cakap
-Sebenarnya kita saling menyindir satu sama lain. Tepatkah bila kukatakan becermin?
*Entah darimu aku berkaca, atau dariku kau berkaca
Bukan cermin, karena refleksinya tidak sempurna
Pada akhirnya, walaupun mirip,
tetap saja kamu dengan duniamu dan aku dengan duniaku.
*Tidak butuh orang yang berbeda untuk membuat tersenyum tanpa alasan sekaligus bersedih tanpa alasan rasional. Iya, satu.
-Hai, satu sosok yang mengendap di lubuk sanubari. Kau datang menawarkan cinta sekaligus menorehkan luka.
*Berkalipun kamu menyapukan pandanganmu ke tempat itu,
sosok yang kau tunggu mungkin tidak akan pernah lagi di sana.
Tapi bukankah sekarang dia lebih dekat?
Iya, bukankah sekarang dia ada di lubuk sanubarimu?
-Tidak serta-merta ia menjadi dekat. Ia hanya bayangan yang setia menghantui. Bukankah lebih asyik bila sosoknya menjelma nyata?
*Antara ego dan perasaan
Kamu ingin sosok nyatanya, tapi apa dia akan bahagia?
Ataukah kamu hanya menyimpannya di anganmu, tapi apa kamu bahagia?
-Tak ada jaminan bahwa kebahagiaan itu akan tercipta saat kita disatukan dalam satu ikatan. Mungkin akan lebih baik bila kita mengejar kebahagiaan masing-masing. Bukan lagi mengenai saya, ataupun kamu.
*Entah darimu aku berkaca, atau dariku kau berkaca
Bukan cermin, karena refleksinya tidak sempurna
Pada akhirnya, walaupun mirip,
tetap saja kamu dengan duniamu dan aku dengan duniaku.
*Tidak butuh orang yang berbeda untuk membuat tersenyum tanpa alasan sekaligus bersedih tanpa alasan rasional. Iya, satu.
-Hai, satu sosok yang mengendap di lubuk sanubari. Kau datang menawarkan cinta sekaligus menorehkan luka.
*Berkalipun kamu menyapukan pandanganmu ke tempat itu,
sosok yang kau tunggu mungkin tidak akan pernah lagi di sana.
Tapi bukankah sekarang dia lebih dekat?
Iya, bukankah sekarang dia ada di lubuk sanubarimu?
-Tidak serta-merta ia menjadi dekat. Ia hanya bayangan yang setia menghantui. Bukankah lebih asyik bila sosoknya menjelma nyata?
*Antara ego dan perasaan
Kamu ingin sosok nyatanya, tapi apa dia akan bahagia?
Ataukah kamu hanya menyimpannya di anganmu, tapi apa kamu bahagia?
-Tak ada jaminan bahwa kebahagiaan itu akan tercipta saat kita disatukan dalam satu ikatan. Mungkin akan lebih baik bila kita mengejar kebahagiaan masing-masing. Bukan lagi mengenai saya, ataupun kamu.
Ada dua kisah terhampar di sini. Keduanya memiliki keterkaitan.
Selamat tertawa lepas atau menangis puas.
Terima kasih partner cerita, SHN.
Semoga kita mendapatkan kebahagiaan masing-masing.
Hikmah
Pasti ada hikmah di balik rencana Allah
Pasti ada suatu kesimpulan yang dapat dipahami
Hanya saja belum waktunya kamu mengerti
Pun hikmah di balik kebingungan rasa ini
Pasti ada suatu kesimpulan yang dapat dipahami
Hanya saja belum waktunya kamu mengerti
Pun hikmah di balik kebingungan rasa ini
Tertinggal
Kususuri tiap lekuk bangunan ini
Mondar-mandir tak tentu
Kulayangkan pandangan
Menelisik keberadaan seorang pemuda
Nihil.
Tak kunjung kutemui sosokmu
Kamu menghilang
Begitu saja tanpa pesan selamat tinggal
Seharusnya kamu lenyap tanpa sisa, bukan?
Mengapa serpihan hati ini masih tetap tinggal?
Mondar-mandir tak tentu
Kulayangkan pandangan
Menelisik keberadaan seorang pemuda
Nihil.
Tak kunjung kutemui sosokmu
Kamu menghilang
Begitu saja tanpa pesan selamat tinggal
Seharusnya kamu lenyap tanpa sisa, bukan?
Mengapa serpihan hati ini masih tetap tinggal?
Satu tahun
Aku telah mencintaimu selama satu tahun
Kini kuputuskan untuk berhenti
Berhenti menguak kenangan
Berhenti berangan-angan
Berhenti berharap
Berhenti membagi kisah tentangmu
Berhenti menelisik keseharianmu di dunia maya
Berhenti patah hati
Kini kuputuskan untuk berhenti
Berhenti menguak kenangan
Berhenti berangan-angan
Berhenti berharap
Berhenti membagi kisah tentangmu
Berhenti menelisik keseharianmu di dunia maya
Berhenti patah hati
Sumber gambar |
Apakah satu tahun mendatang diriku akan sibuk melupakanmu?
Dinding
Aku ingin lari
Tak mau aku di terjebak di sini
Aku tak ingin dinding pertahananku roboh lagi
Sudah retak, Tuan
Jangan kau perparah lagi.
Pergi!
Tak mau aku di terjebak di sini
Aku tak ingin dinding pertahananku roboh lagi
Sudah retak, Tuan
Jangan kau perparah lagi.
Pergi!
Sumber gambar |
Thursday, October 31, 2013
Ke mana saja kau, heh?
Sore tadi engkau bertemu seorang gadis
Berkerudung panjang
dengan setelan gamis berwarna senada
Spontan kau bertanya mengenai busananya
"Beli di mana, kak?"
"Baju ini dijahit sendiri."
"Oya, janganlah kau panggil aku dengan sebutan 'kak', kita ini seangkatan."
"Oh ya? Mengapa aku tak mengenalmu?"
"Kita bertemu di suatu masa, saat kau menemukan tanda pengenalku."
"SubhanAllah! Dikau Rana?"
"Ya."
Ia senyum meringis
Kau merasa sangat bahagia melihat penampilan kawanmu
"Barakallahu, sejak kapan?"
"Awal semester tiga. Sebelumnya saya punya beberapa
tetapi hanya kupakai jika berjalan-jalan dengan Abi dan Umi."
"SubhanAllah...."
Kamu terdiam.
Ada sedikit rasa sesak dalam dada
Rasa ingin menjadi persis seperti dirinya
Menyeruak
Nyaris tak ada ruang untuk bernapas
Ke mana saja kamu selama ini?
Sudah sejauh mana engkau berubah?
Telah mantapkah pengetahuan agamamu?
Mengapa perkembanganmu seolah terhenti?
Semua orang sibuk mencuri perhatian Tuhannya
Semua sibuk berbenah diri
Menata akhlak, iman, dan hati
Di saat kawan-kawan lain sibuk membaca
Kalimat Tuhan yang tertuang di kitab suci
Engkau sibuk sendiri
Terbata mengeja cinta
Antar sesama manusia
Payah benar dikau, ni. ( ._.)/||
Berkerudung panjang
dengan setelan gamis berwarna senada
Spontan kau bertanya mengenai busananya
"Beli di mana, kak?"
"Baju ini dijahit sendiri."
"Oya, janganlah kau panggil aku dengan sebutan 'kak', kita ini seangkatan."
"Oh ya? Mengapa aku tak mengenalmu?"
"Kita bertemu di suatu masa, saat kau menemukan tanda pengenalku."
"SubhanAllah! Dikau Rana?"
"Ya."
Ia senyum meringis
Kau merasa sangat bahagia melihat penampilan kawanmu
"Barakallahu, sejak kapan?"
"Awal semester tiga. Sebelumnya saya punya beberapa
tetapi hanya kupakai jika berjalan-jalan dengan Abi dan Umi."
"SubhanAllah...."
Kamu terdiam.
Ada sedikit rasa sesak dalam dada
Rasa ingin menjadi persis seperti dirinya
Menyeruak
Nyaris tak ada ruang untuk bernapas
Sumber gambar |
Ke mana saja kamu selama ini?
Sudah sejauh mana engkau berubah?
Telah mantapkah pengetahuan agamamu?
Mengapa perkembanganmu seolah terhenti?
Semua orang sibuk mencuri perhatian Tuhannya
Semua sibuk berbenah diri
Menata akhlak, iman, dan hati
Di saat kawan-kawan lain sibuk membaca
Kalimat Tuhan yang tertuang di kitab suci
Engkau sibuk sendiri
Terbata mengeja cinta
Antar sesama manusia
Payah benar dikau, ni. ( ._.)/||
Tuesday, October 29, 2013
Pertemuan pertama
"I used to think that one day we'd tell the story of us
And how we met
And how the sparks flew instantly." -Taylor Swift
Sumber gambar |
Aku belum bertemu kamu, wahai tulang rusukku
Santai, aku tidak terburu-buru
Ambil waktumu
Aku akan setia menunggu
Sembari mewujudkan mimpi-mimpi
Biarkan Allah yang mengatur pertemuan kita
Seindah yang direncanakan-Nya.
Aku belum bertemu kamu, wahai tulang rusukku
Tetapi aku berkhayal tentang pertemuan kita
Kita akan bertemu ... di luar negeri
Saat aku sedang menempuh pendidikan master
dan kau juga bertindak hal yang sama
Mungkin di sebuah kafe
Kita berpapasan dan bertukar pandang
Mungkin juga di alun-alun
Kita menikmati air mancur yang menari-nari
Mungkin saat tahun baru
Ditemani kembang api berwarna-warni
Mungkin di kampus
Ketika kau sedang asyik membaca buku
dan aku memperhatikanmu diam-diam
Aku belum bertemu kamu, wahai tulang rusukku
Di manapun dan kapanpun itu
Aku percaya,
Pertemuan kita akan berbekas di sudut pikir
Pertemuan yang mengantarkan kita ke pertemuan selanjutnya
Pertemuan pertama yang meninggalkan kesan
dan menggetarkan hati
Bismillaah, mari kita menyusuri jalan ini. ^^
Beruntung
"People would say they're the lucky ones." -Taylor Swift
Sumber gambar |
Yeah, we are.
Someday, we will become "we"
Only if my name and your name has been written as a couple in Lauhul Mahfudz.
Sunday, October 27, 2013
Love makes you...
"Cinta membuatmu bergairah untuk melakukan apa saja, termasuk menulis."
Sumber gambar |
Percayakah kau?
(Lagi-lagi) Jarak
Ada jarak yang terbentuk
Kau di sana dan aku di sini
Segaris. Sebaris.
Andai saja aku memiliki temali
Tentu akan kuukur jarak itu
Lalu kuabadikan di dinding kamarku
Tetiba saja seseorang hadir dan
mengobrak-abrik kesunyian jarak
Ia hadir di tengah-tengah
kita yang bahkan belum
menjelma "kita"
dengan cinta.
Kau di sana dan aku di sini
Segaris. Sebaris.
Andai saja aku memiliki temali
Tentu akan kuukur jarak itu
Lalu kuabadikan di dinding kamarku
Tetiba saja seseorang hadir dan
mengobrak-abrik kesunyian jarak
Ia hadir di tengah-tengah
kita yang bahkan belum
menjelma "kita"
dengan cinta.
Sumber gambar |
Lupa
Selarut ini
Kau masih terduduk di depan layar kaca
Sejenak melupakanku
Ataukah memang tak pernah kau ingat?
Kau masih terduduk di depan layar kaca
Sejenak melupakanku
Ataukah memang tak pernah kau ingat?
Sumber gambar |
Saturday, October 26, 2013
Surat cinta
Beberapa waktu lalu, surat cintaku dibaca oleh seorang kawanku.
Ia menyukai tulisan itu
Begitupun denganku
Sudah usang sebenarnya
Namun, masih saja kusimpan
Suratku padamu setahun lalu
Surat cinta yang tersampai dan berakhir kata maaf
Rasanya biasa saja
Ia menyukai tulisan itu
Begitupun denganku
Sudah usang sebenarnya
Namun, masih saja kusimpan
Suratku padamu setahun lalu
Surat cinta yang tersampai dan berakhir kata maaf
Rasanya biasa saja
Tak begitu menyakitkan
Aku tak peduli perasaanmu terhadapku
Yang kupedulikan kini,
Perubahan sikapmu
Tak ada lagi komunikasi singkatTak ada lagi pertemuan
Tak ada lagi basa-basi
Seolah sosokmu lenyap ditelan bumi
Surat cinta yang terkirim setahun lalu,
mengendap rapi dalam folderku
biarkan ia di sana
menjadi saksi atas suatu perpisahan
antara aku dan ... hatiku.
Kesal
Ini tidak lucu. Lagi, siapa pula yang mengatakannya lucu? Tidak ada. Ini tidak lucu. Aku kesal!
Aku rindu seseorang yang benar-benar kuanggap sahabat. Di mana aku tak perlu merasa ada rahasia. Di mana aku tak perlu merasakan jarak dan batas. Di mana segalanya lepas. Canda, tawa, cerita. Rasanya ingin melayang ke pulau K. Makassar. Maaf, akhir-akhir ini aku sibuk. Maaf, tak sempat menghubungi kalian. Maaf, aku jahat. T.T
Sumber gambar |
Aku rindu seseorang yang benar-benar kuanggap sahabat. Di mana aku tak perlu merasa ada rahasia. Di mana aku tak perlu merasakan jarak dan batas. Di mana segalanya lepas. Canda, tawa, cerita. Rasanya ingin melayang ke pulau K. Makassar. Maaf, akhir-akhir ini aku sibuk. Maaf, tak sempat menghubungi kalian. Maaf, aku jahat. T.T
Sumber gambar |
Tersipu
Dia duduk di sampingku! Bayangkan, di sampingku! Kucoba redakan debaran jantung yang tak menentu. Dia bahkan mengajakku berbicara! Kau pasti tahu bagaimana gugupnya aku saat itu. Sebenarnya, ia hanya bertanya masalah tugas. Sederhana, toh kami tak boleh berbasa-basi. Ada sesuatu yang mendorongku untuk menanyakan hal yang sama, tentang PR kami. Ia menjawab singkat. Aku menimpalinya dengan sangat konyol, “Oh, kau bisa menyanyi?” “Ya, begitulah.” Hening. Aku menyesali pertanyaan yang kulontarkan. Ia kembali konsentrasi dengan tugasnya dan aku mencoba serius menekuni bacaan yang ada di hadapanku. Kutengok sedikit wajahnya lalu buru-buru kutundukkan pandanganku. Tanpa sadar kuulaskan senyum tipis, sedikit tersipu dan malu.
Sumber gambar |
Pernahkah kamu merasa seperti ini? ;)
Duduk di samping seseorang yang kamu sukai.
Rasanya menyenangkan, bukan? ^^
Bagaimana jika yang duduk di sampingmu itu ... seseorang yang kini sah menjadi mahrammu? ;)
Sungguh, rasanya tak bisa diulaskan dengan kata-kata. Pasti sangat membahagiakan! ^^
Semoga kita segera dipertemukan dengan tulang rusuk masing-masing, ya. Aamiin.
Menjaga hati
Bismillaahirrahmaanirrahiim…
“Bisakah kita bersahabat?”
“Kawan berbagi cerita, merayakan suka, dan meredakan duka?”
“Akan tetapi, aku tidak ingin hubungan yang lebih dari persahabatan.”
“Agar kita berdua bisa menjaga hati.”
Ana uhubbikifillah ukhti, maka dari itu aku membuat tulisan ini.
Ikhwan sejati akan senantiasa menjaga pandangannya terhadapmu karena ia tahu masih ada jarak yang membatasi selagi kalian berdua bukanlah mahram
Ikhwan sejati tak akan mengajakmu berbicara panjang-lebar tiada tujuan karena ia tahu hal itu bisa menimbulkan segurat rasa
Ikhwan sejati tak akan pernah menyentuhmu karena ia mengerti sakitnya ditusuk dengan jarum besi
Ikhwan sejati tak akan berani berduaan denganmu karena ia sadar akan kehadiran setan di tengah-tengah kalian
Ikhwan sejati tidak akan mengajakmu bersahabat karena ia tahu hati seorang perempuan sangat rapuh
Ikhwan sejati tak akan mengajakmu berpacaran karena ia menyimpan keberanian untuk menikahimu
Ukhtifillah, hati-hatilah dalam memilih sahabat. Sebisa mungkin, bersahabatlah dengan teman-teman perempuanmu. Jangan sampai engkau bersahabat dengan kaum lelaki lalu menimbulkan fitnah di antara kalian berdua. Tidak ada persahabatan murni antara kaum lelaki dan perempuan. Setan akan terus berusaha mengacaukan hati kalian. Akan ditaburnya perasaan cinta di hati kalian berdua. Hingga pada saatnya, kalian tak lagi bisa menjaga hati. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? Jaga hatimu demi tulang rusuk yang sedang bersiap-siap menjemputmu. :)
Thursday, September 26, 2013
Masalah Kesiapan
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Akhir-akhir ini bertukar pikiran dengan teman. Temanya masih sama, tentang pernikahan dan rumah tangga. Tak apa membicarakan masa depan, bukan? Kami berdua dilanda jiwa yang menggebu nikah khas anak muda. Dapat dimaklumi, masih berada dalam masa peralihan dari remaja menuju dewasa. Kami tahu bahwa aktivitas pacaran sebelum adanya ikatan pernikahan tak mungkin diridhai Allah. Jika suatu hubungan diawali tanpa adanya ridha Allah swt, siapa yang bisa menjamin hubungan itu kelak mendatangkan berkah? Jalan satu-satunya hanyalah dengan berpuasa atau menikah. Ah, siapkah kami? :')
Pembicaraan kami belakangan ini bukanlah tentang pentingnya menikah. Alhamdulillah, kami sudah sama-sama tahu keutamannya. Bukan lagi saling mengompori satu sama lain. Bukan. Kami berpikir mengenai tanggung jawab yang mesti diemban ketika menjadi istri, ibu, sekaligus madrasah bagi anak-anaknya nanti. Huah, berat betul rupanya. Tak ada yang mengatakan hal ini mudah. Salah mendidik anak bisa menghasilkan generasi yang fatal bagi peradaban. :')
Menjadi istri, haruslah mampu mengelola keuangan dengan baik, memanajemen waktu, kreatif, lincah mengatur rumah hingga nyaman ditempati, dan lain-lain.
Menjadi ibu, haruslah punya semangat menuntut ilmu yang tinggi. Apa yang akan kauajarkan pada anakmu bila ilmu masih seujung kuku? Belum lagi persiapan mental yang matang.
Menjadi ibu dan istri, sekali lagi, bukan pekerjaan yang enteng, :')
Ternyata setelah mengkaji lebih dalam, mengenali diri sendiri, dan segala persiapan lain, kami belumlah siap mengemban dua tugas mulia tersebut. Keinginan untuk menikah ini belum kita wujudkan dalam proses perubahan yang nyata. Masih sekadar angan-angan belaka. Ternyata selama ini kami hanya berpikir sisi kebahagiaan dari pernikahan. Sudahkah kita membayangkan masa sulit dan, naudzubillah, sisi pahitnya? :')
Kami masih jauh dari kata siap. Mental menikah yang awalnya dirasa siap tiba-tiba memudar. Kami harus menimbang dan berpikir lagi. Hal ini mesti diiringi dengan perubahan positif tentunya. Bismillaah. Biarkanlah waktu berjalan sesuai ketetapan-Nya. Kita pasti memiliki jodoh yang telah diguratkan di Lauhul Mahfuz. Entah akan bertemu di dunia atau di surga. Allah belum menghadirkannya karena Ia masih ingin menguji kesiapan kita. Siapkah kita menyongsong jodoh yang berada nun jauh di sana? ;)
Cheers! ^^
Salahkah merasa?
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Setelah sekian lama barulah kusadari bahwa diriku salah.
Terjebak di kesalahan yang sama.
Berulang-ulang dan tak pernah belajar dari sana.
Maafkan aku, Yaa Allah.
Aku malu. >,<
Pernahkah kau mengenal cinta?
Pasti pernah.
Kita hidup karena adanya cinta.
Tapi cinta pada seorang makhluk-Nya
dan diam-diam ingin menjadi kawan hidupnya
Salahkah perasaan itu?
dan diam-diam ingin menjadi kawan hidupnya
Salahkah perasaan itu?
Salahkah merasa?
Satu pesan untukmu, kawan.
Satu pesan untukmu, kawan.
Wednesday, August 28, 2013
Jarak.
Bagi sebagian orang, jarak bukanlah apa-apa.
Bagiku, jarak bukanlah hal baru
Namun, baru kali ini aku menangisi jarak
Bukan hanya sekali, melainkan berkali-kali
Selangkah lebih dekat dengan jarak
Tangisku pun pecah satu kali
Betapa aku dibuat tak berdaya olehnya
---
Bagiku, jarak bukanlah hal baru
Namun, baru kali ini aku menangisi jarak
Bukan hanya sekali, melainkan berkali-kali
Selangkah lebih dekat dengan jarak
Tangisku pun pecah satu kali
Betapa aku dibuat tak berdaya olehnya
---
Semoga masing-masing rindu kita
tersampai pada hati yang kesepian.
Monday, August 26, 2013
Secuplik informasi mengenai mata kuliah
Bismillaahirrahmaanirahiim.
Hari ini saya membaca tulisan lama mengenai cita-cita dan usaha saya memasuki Program Studi Indonesia. Cerita bisa dilihat di sini. Setahun sudah berlalu, tanggal 2 September 2013 nanti saya akan menginjak semester tiga. Aih, begitu cepatnya waktu berlalu dan saya tidak menyadarinya! >,<
Dua semester lalu kamu sudah ngapain saja? Baik-baikkah kuliahnya? Bagaimana hasilnya?
Alhamdulillah, cukup memuaskan. d(^-^)b Banyak ilmu yang saya dapatkan. (Kyaaa, semoga ilmunya tetap membekas di memori!) Oh iya, mungkin ada pembaca yang penasaran dengan mata kuliah yang saya pelajari di sini. Berikut rinciannya.
Semester satu:
-Pengantar Linguistik Umum
-Ikhtisar Tata Bahasa Arab
-Pengantar Kesusastraan Indonesia
-Kemahiran Berbahasa Indonesia I
-Pengantar Sastra Klasik
Semester dua:
-Fonologi
-Kemahiran Berbahasa Indonesia II
-Pengkajian Prosa Indonesia
Semester tiga:
-Kemahiran Membaca Naskah Klasik
-Morfologi Bahasa Indonesia
-Pengkajian Drama Indonesia
-Sastra Anak (mata kuliah belanja)
-Bahasa Isyarat Indonesia (mata kuliah belanja)
-Sastra Wayang (mata kuliah belanja, tetapi saya tidak dapat jatah di sini) T^T
Bagaimana? Asyik kan mata kuliahnya? ;) Percaya deh, jurusan ini tidak membosankan! (/^v^)/ \(^v^\) Jangan ragu untuk memilih Program Studi Indonesia Universitas Indonesia. :D
Hari ini saya membaca tulisan lama mengenai cita-cita dan usaha saya memasuki Program Studi Indonesia. Cerita bisa dilihat di sini. Setahun sudah berlalu, tanggal 2 September 2013 nanti saya akan menginjak semester tiga. Aih, begitu cepatnya waktu berlalu dan saya tidak menyadarinya! >,<
Dua semester lalu kamu sudah ngapain saja? Baik-baikkah kuliahnya? Bagaimana hasilnya?
Alhamdulillah, cukup memuaskan. d(^-^)b Banyak ilmu yang saya dapatkan. (Kyaaa, semoga ilmunya tetap membekas di memori!) Oh iya, mungkin ada pembaca yang penasaran dengan mata kuliah yang saya pelajari di sini. Berikut rinciannya.
Semester satu:
-Pengantar Linguistik Umum
-Ikhtisar Tata Bahasa Arab
-Pengantar Kesusastraan Indonesia
-Kemahiran Berbahasa Indonesia I
-Pengantar Sastra Klasik
Semester dua:
-Fonologi
-Kemahiran Berbahasa Indonesia II
-Pengkajian Prosa Indonesia
Semester tiga:
-Kemahiran Membaca Naskah Klasik
-Morfologi Bahasa Indonesia
-Pengkajian Drama Indonesia
-Sastra Anak (mata kuliah belanja)
-Bahasa Isyarat Indonesia (mata kuliah belanja)
-Sastra Wayang (mata kuliah belanja, tetapi saya tidak dapat jatah di sini) T^T
Bagaimana? Asyik kan mata kuliahnya? ;) Percaya deh, jurusan ini tidak membosankan! (/^v^)/ \(^v^\) Jangan ragu untuk memilih Program Studi Indonesia Universitas Indonesia. :D
Friday, August 23, 2013
Berubah
Lama tidak menggalau
Terlebih urusan cinta
Toh, apa gunanya. (baru sadar, Nad?)
Semenjak ada yang mengomentari,
bukan hanya satu
"Aktivis dakwah kok galau?"
Aku semakin tidak ingin menggalaukan cinta
Oh, mungkin masih
Akan tetapi, tak lagi ingin dipampang ke berbagai jejaring sosial
Sedikit demi sedikit, ini agak menekan kegiatan yang sempat rutin
Menulis.
Bukankah ide itu seringkali hadir ketika sedang galau?
Apa aku tak boleh menggalau lagi?
Lantas bagaimana dengan dunia tulis-menulis?
Bukankah aku dulu akrab dengannya?
Hm...
Semoga tema ceritaku sedikit berubah dari yang dulu
Semoga tidak lagi bergantung pada kegalauan semata
Semoga. ^^
*Aktivis dakwah, ya.
Itu label baru
yang kudapat semasa kuliah
I hope I've changed a little bit from the past. :')
A better change, I hope.
Terlebih urusan cinta
Toh, apa gunanya. (baru sadar, Nad?)
Semenjak ada yang mengomentari,
bukan hanya satu
"Aktivis dakwah kok galau?"
Aku semakin tidak ingin menggalaukan cinta
Oh, mungkin masih
Akan tetapi, tak lagi ingin dipampang ke berbagai jejaring sosial
Sedikit demi sedikit, ini agak menekan kegiatan yang sempat rutin
Menulis.
Bukankah ide itu seringkali hadir ketika sedang galau?
Apa aku tak boleh menggalau lagi?
Lantas bagaimana dengan dunia tulis-menulis?
Bukankah aku dulu akrab dengannya?
Hm...
Semoga tema ceritaku sedikit berubah dari yang dulu
Semoga tidak lagi bergantung pada kegalauan semata
Semoga. ^^
*Aktivis dakwah, ya.
Itu label baru
yang kudapat semasa kuliah
I hope I've changed a little bit from the past. :')
A better change, I hope.
Subscribe to:
Posts (Atom)