D: Aku kalau butuh respons cepat pasti selalu ke kamu. Kamu tuh ya, baru di-chat semenit, balasannya segera!
N: Hahaha, iyalah. Ponsel selalu berada dalam genggamanku.
D: Main ponsel mulu, ya, di kosan? Huuu, nggak ada kerjaan.
N: Kayak situ ada kerjaan aja.
D: Wkwk, iya nggak ada juga. Makanya aku kerja, N. Karatan aku di rumah melulu.
N: Baguslah. Aku juga bingung mesti gimana mengisi hari-hari. (mulai lebay)
D: Pantas kamu galau terus. Nggak ada kerjaan, sih. Jadi, sedikit-sedikit, pikiranmu terpusat padanya.
N: Ya. Benar juga.
D: Sadarilah, kita berdua itu perempuan kesepian.
N: Heh? Enak aja!
D: Tapi benar, kan? Haha. Sudah tahu sepi, kalau diisi dengan sepi lagi, mau jadi apa hidup ini? Carilah kegiatan, N. Sibukkan dirimu.
N: Kegiatan apa, ya? Aku sempat menenggelamkan diriku pada ini, ini, dan ini, tetapi cuma bertahan beberapa waktu.
D: Pokoknya, aku nggak mau dengar kamu berlari padanya lagi.
N: Yah, susah. Kan kita...
D: ...Perempuan kesepian?
N: Iya.
D: Dasar!
Monday, October 12, 2015
Menyibukkan Diri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment