Thursday, October 22, 2015

Akademisi bin peneliti

MasyaaAllah. Allah benar-benar baik!

Baru saja mendaftarkan diri ke sebuah konferensi yang masih dijadwalkan akhir November. Eh, tahu-tahu pendaftarannya sudah ditutup. Alhamdulillah, panitia konferensi masih bersedia menyimpankan kursi untukku. Ah, terima kasih, Pak!

Ketika kau sungguh-sungguh menginginkan sesuatu, kau pasti akan mengejarnya sampai dapat, bukan? 

Aku belum tahu dengan siapa aku akan berangkat ke lokasi acara. Hm, mungkin sendirian? Soalnya, teman-temanku belum memberi pertanda akan mengikuti konferensi yang serupa. Nggak apa-apa, deh, berangkat sendiri. Saingan dengan pekerja kantoran pagi hari. :p 

Nggak apa-apa juga, deh, kalau terkesan seperti anak bawang di sana. Menjadi pendengar yang bahkan lulus S-1 saja belum! Berada di kerumunan dosen, profesor, mahasiswa S-2, mahasiswa S-3, atau peneliti. Cuek aja, yang penting senang. Iya, nggak? :)

Aku selalu senang berada di antara akademisi. Selalu ada kebahagiaan ketika berada di tengah-tengah orang cerdas. Mengagumi pemikiran mereka, mengagumi dedikasi mereka, mengagumi setiap inci dari sosok mereka. Aku juga mau jadi akademisi bin peneliti. Aku tahu jalanku ke sana masih panjang. Nah, biarkan aku memulainya dari sekarang. Aku memang masih omong besar perihal cita-cita. Memang sih aku belum berkontribusi apa-apa, memang sih aku belum mencoba menjadi presentator di seminar. Akan tetapi, aku yakin suatu saat nanti aku pasti bisa berada di panggung dan mempresentasikan hasil penelitianku!

Aku tahu suatu saat nanti aku akan mendokumentasikan bahasa-bahasa di Indonesia Tengah dan Timur sana. Aku tahu nanti aku bisa berperan dalam penyelamatan bahasa-bahasa yang terancam punah di luar sana. Di sekitar Asia atau Afrika, mungkin? Makanya aku mau masuk SOAS (School of Oriental and African Studies). Siapa tahu bisa bekerja sama dengan HRELP. ♡

Aku tahu apa yang aku mau. Kamu pun seharusnya juga begitu.

Salam,
Nadia Almira Sagitta

No comments:

Post a Comment