Buonasera!
Malam tadi temanku datang ke kosan dan hendak meminjam buku. Eh, mulanya yang mau beberapa menit saja malah jadi sejam lebih. Kami asyik bergosip di ruang tamu. Hahaha, kocak, ih. Bercerita soal sahabat-sahabatnya, soal cerita cintaku, soal skripsi dan jurnal kawan-kawan, perkuliahan, serta banyak hal. Aku nggak pernah berpikir untuk bercerita panjang padanya, apalagi sampai curhat cinta. Ah, tetapi mungkin aku butuh bercerita dan kebetulan dia asyik sekali mendengarkan. Ternyata, pengobatan untukku adalah menumpahkan segala rasa ke teman-temanku sampai akhirnya aku bosan dan lelah untuk menangis. Kalau bisa, sampai aku bosan bercerita. Seperti tadi.
M: Mau ke mana, Nad?
N: Ke...klaster. Makan. (bohong! Aku mau nangis sepuasnya di sana)
M: Sama siapa?
N: Ng, sendirian. Tapi kalau kalian mau ikut juga boleh.
M: Kami ikut, ya.
N: O...ke. (ah, gagal melampiaskan rasa, nih)
Di klaster.
M: Kamu kenapa?
A: Iya, Nanad kenapa?
N: Aku... (kemudian mengalirlah cerita yang super panjang)
A: Udah, ya. Menurut aku...
M: Iya, aku sepakat. Menurut aku juga gitu. Nggak usah nangis lagi, ya.
N: Iya.
Di masjid.
N: Tahu nggak, siang tadi aku sebenarnya mau nangis di sana.
M: Oya? Jangan, Nad. Jangan fasilitasi diri kamu untuk nangis. Selalu ada kita, kok. Kalau butuh cerita, ya cerita. Jangan sendirian.
N: Makasih, ya. Entahlah, tadi aku merasa butuh menangis saja. Aku nggak fokus kuliah seharian ini. Tadinya malah nggak mau masuk.
M: Semoga hanya semingguan ini, ya, Nad. Aamiin.
N: Aamiin.
Cheers,
Nadia Almira Sagitta
No comments:
Post a Comment