Wednesday, July 1, 2015

Sakit

Lagi nggak puasa, lemas, dan gemetaran. Baru bangun tidur dan kepala masih migren sejak siang. Aku makan satu butir Mylanta karena asam lambung juga naik. Baru makan beberapa suap, migrennya tambah parah bahkan lambung bersikeras ingin mengeluarkan makanan yang baru ditelan. Ya ampun, aku cuma terlambat makan siang...

Bunda, Nad mual banget. Bingung. Nggak pengin makan, tetapi lapar, Bunda. Ah, jadi ingat perkataannya Bunda dulu, "Makan."
"Nggak mau. Mual banget, mau muntah."
"Makan dulu, kamu belum makan daritadi."
"Iya, tapi eneg..."
"Ya gimana, perut mesti diisi. Kamu harus sugesti untuk nggak muntah. Gimana mau sehat kalau kamu sugesti sakit terus?"

Iya, Bunda. Ini Nad juga lagi sugestiin diri sendiri supaya bisa nahan rasa mual. Sambil nangis. Nad cengeng banget, ya? Ah, habisnya bingung mesti manja ke siapa kalau sendirian...

Fir, kakak kangen banget kamu suapin pas kakak lagi sakit. Terus kamu main boneka untuk menghibur kakak. Kamu yang setia banget nemenin kakak saat kakak minta tolong diambilkan ini-itu. Fir, kakak kangen banget.
Yah, Nad kangen Ayah yang tiap pagi dan malam ngecek suhu tubuh dengan naruh punggung tangan di kening Nad dan bilang, "Nggak panas, kok." Hahaha, Nad tahu itu hiburanmu saja agar Bunda dan Nad tak terlalu khawatir. Kalau benar-benar parah, kau lalu mengantar Nad ke dokter. Nad juga ingat gimana kau menggendong Nad ke kamar bila Nad tertidur di sofa ruang keluarga.
Bun, Nad kangen sugesti-sugesti yang kau berikan dulu. Kangen dititipkan sama Mbak di rumah karena kamu mesti bekerja, tetapi tidak pernah lupa menelepon ke rumah dan menanyakan kabar Nad di waktu senggangmu.

Kangen kalian banget. Aku pengin pulang, Ya Allah. Ini sakit karena homesick apa, ya. Homesick kelas kakap. 
Eh, tiba-tiba kepikiran sama lelaki masa depan. Sanggup nggak, ya, dia merawat aku di kala sakit seperti keluargaku merawatku? Rela nggak, ya, dia nikah sama orang yang sakit-sakitan kayak aku? Gimana kalau sebagian besar gajinya dihabiskan untuk obat dan biaya dokter nanti? Aku skoliosis, aku mata minus, aku punya mag, aku... banyak, deh. Pasti ada lelaki yang menerima segala kurang dan lebihku, bukan? Kalau begitu, aku tak perlu berlelah-lelah memikirkannya. :)

Kangen,
Nadia Almira Sagitta

No comments:

Post a Comment