Thursday, June 18, 2015

Adriana

Sore ini aku menonton Adriana. Ini film adaptasi novel berjudul sama, Adriana. Film ini berkisah tentang sejarah Jakarta. Para penggemar sejarah mesti nonton ini. Seriously, I dare you. Aku sudah berkali-kali membaca novelnya, tetapi belum juga bisa memecahkan sendiri teka-teki yang disuguhkan oleh Fajar Nugros. Luar biasa memang. Ada kisah cinta, sejarah, dan persahabatan. Paket lengkap, Mamen. Berikut ini kutipan film Adriana favoritku. (Catatan: kutipan di bawah ini tergolong spoiler, jangan baca jika tidak ingin rasa penasaran kalian padam!)

"Impian itu, kan, letaknya nggak harus selalu di atas, kadang kamu hanya perlu ngelihat ke bawah dan mengejar impianmu." (Sobar, Adriana)

"Negara ini sudah diperbudak selama tiga setengah abad, Mamen. Lo masih mau memperpanjang sejarah perbudakan negeri ini? Dulu kita dijajah Belanda karena kita masih bodoh, Men. Orang bodoh dijajah sama orang pinter itu udah biasa. Elo dijajah cinta, Men, dijajah cinta!" (Sobar, Adriana)
Dijajah cinta, Mamen... Jadi, selama ini aku dijajah cinta? Aaaargh, ini kutipan paling ngena.

"Kita satu SMA, lho, tapi kamu nggak pernah lihat mungkin, ya. Tapi yang nggak kelihatan, belum tentu nggak ada, kan."
"Aku Andra, biasa dipanggil Ma..."
"Mamen."
"Yes. I'm your man."
(Adriana, 2014)

Yang nggak kelihatan belum tentu nggak ada, kan? Ini mah pas banget sama kehidupan anak nerd. Adrianaaaa, aku padamu! Anyway, Andra romantis. I'm your man, oh my!

Soundtrack film ini juga bagus. Favoritku ada dua: Lepas (Monita) dan Cerita Kita (Eva Celia)

Dari semua yang pernah aku coba
Dari segala yang ingin aku punya
Kaulah yang teristimewa
(Cerita Kita)

Sekian lama kucoba mengungkapkan
Arti hadirmu dalam setiap nafasku
Selalu kugapai dalam setiap harapan
Namun kulepaskan, meski tak ingin
(Lepas)

Aku tahu kuharus lupakanmu cepat atau lambat. Akan kulepaskan, meski tak ingin... Lagu ini diputar di penghujung film. Tepat sekali menggambarkan perasaan Sobar. Sobar, bersabarlah kau seperti namamu. Harapan yang gugur akan tergantikan oleh kuncup baru. Kau juga, Putri Harapan Pertama. Untuk sementara ini, kau putri harapan dan kebanggaan kedua orang tuamu. Kelak, kaulah putri harapan pertama seorang pemuda. Kau ia tempatkan di mimpinya paling utama. Harapannya nomor satu. Bersabarlah karena saat itu 'kan datang. Cepat atau lambat.

I give 4 of 5. ♡

Cheers,
Nadia Almira Sagitta


sumber gambar

No comments:

Post a Comment