Sunday, June 14, 2015

New Romantics

'Cause, baby, I could build a castle
Out of all the bricks they threw at me
And every day is like a battle
But every night with us is like a dream

Baby, we're the new romantics
Come on, come along with me
Heart break is the national anthem
We sing it proudly
We are too busy dancing
To get knocked off our feet
Baby, we're the new romantics
The best people in life are free

Kalau boleh dibilang, ini lagu nasional orang-orang patah hati. Do not take relationship too seriously because we're still young and free! Taylor Swift mengalami banyak perubahan beberapa tahun belakangan. Dulu lagu-lagunya menceritakan kisah yang manis. Lihat saja album Fearless dan Speak Now. Wah, penuh lagu cinta yang berbunga-bunga. Love Story, Enchanted, You Belong With Me, Forever and Always, Mine, dan Sparks Fly. Album Red berisi tentang cinta merah membara sekaligus menoreh luka. Banyak lagu patah hati dan sedih di album Red. Hal itu mungkin dipengaruhi kabar putusnya ia dengan Harry Styles. We Are Never Ever Getting Back Together, I Knew You Were Trouble, All Too Well, dan I Almost Do sudah cukup menggambarkan keseluruhan tema album ini. Albumnya yang terakhir bercerita tentang proses move on. Lagunya galak. Nadanya juga upbeat banget. 1989 sangat berbeda dengan ciri country yang selama ini melekat pada Taylor Swift. Yea, cinta bisa mengubah orang. Apalagi kalau hatinya dibuat patah. Hahaha, aku jadi ingat suaraku mendadak lantang gegara patah hati saat SMP. Guru sejarah SMP-ku sering meminta kami membacakan isi teks buku. Satu ketika, aku baru tahu orang yang kutaksir tiba-tiba pacaran dengan orang lain. Masalahnya, he knew my feeling towards him. Memalukan, nggak? Iya, dong. Beberapa hari setelah itu, Bu Nur memintaku membaca. Kelas hening. Aku membaca dengan lantang. Seolah-olah marah. Entah marah kepada siapa. Yang kupikirkan saat itu hanya, "Aku nggak mau terlihat patah hati. I'm strong enough." Begitulah. Aku juga sempat berubah galak pada laki-laki.

Sayang, sejak SMA, pertahananku runtuh hingga hari ini. Dulu aku termasuk orang yang tegar. Jarang nangis karena gengsi. Kalau ada film atau bacaan tentang cinta atau orang tua, aku tidak menangis. Konyol saja, menurutku. Kusangka teman-temanku mengira hatiku terbuat dari batu. Akan tetapi sejak SMA dan kumengenal cinta (lagi), pribadiku berubah sepenuhnya. Aku jadi sensitif dan mudah menangis. Mungkin ini akumulasi dari air mata yang bertahun-tahun kutahan. 

We're so young but we're on the road to ruin
We play dumb but we know exactly what we're doing
We cry tears of mascara in the bathroom
Honey, life is just a classroom

Life is just a classroom, hon. Every love is a lesson. Patah hati tidak lantas menjadikan bumi berhenti berputar, kan? Yuk, semangat lagi! :)))

Luv,
Nadia Almira Sagitta

sumber gambar

No comments:

Post a Comment