Thursday, June 11, 2015

Catatan Harian Pengantin

Unfollow aja apa, ya? Haha. T.T
Sudah, sudah. Mendingan juga lihat foto di bawah ini.
Kyaaa, Mbak Fitri Aulia tidak pernah gagal membuatku terkagum-kagum dengan hasil rancangannya!
Jago, jagooo. ♡
Nah itu, muslimah berprestasi
Kamu juga kan, Nad? :)

Anyway, jadi mikirin pernikahan. Eh salah, pesta pernikahan. Iya, aku mau pesta doang. Mau banget jadi ratu sehari
Cantik
Pakai gaun
Duduk di singgasana
Semua mata tertuju padaku
#ahelah Emangnya iklan?

Tapi malu banget nggak sih kalau cantik-cantik gitu terus banyak yang ngelihatin? Suka, deh, sama konsep pernikahan syar'i yang tamu pria dan wanitanya dipisah. Pernah, tuh, aku datang ke pesta pernikahan yang seperti itu. Pesta nikahan sepupu jauh. Dekorasi gedungnya cantik aneeet, apalagi dianya. Dia yang selama ini pakai kerudung sampai paha dan satu set gamis kali itu pakai kerudung panjang yang disampirkan ke belakang. Ala-ala Barat gitu deh, tetapi nggak sampai menyentuh lantai. Pakai make up juga. Manis bangetlah! ♡ Nah, dia berani tampil habis-habisan di pesta pernikahannya karena tamu pria dan wanitanya dipisah. It means, yang bisa melihat dia hari itu hanya keluarga dan tamu-tamu perempuan saja. Lantas, siapa yang duduk di panggung? Kedua ibunya. Ibu kandung dan ibu mertua. Wkwkwk.

Mempelai prianya ada di ruangan sebelah. Kami bisa melihatnya di layar televisi yang dipasang di ruangan tamu perempuan. Lucu deh, ya. Pas akad, sepupuku itu memandangi layar teruuus. Ketika ucapan SAH menggema, dia nangis! Beneran nangis. Kedua ibunya lantas menenangkan sepupuku itu. Syahdu bangetlah. (ikutan nangis) (ambil tisu) Setelah itu, sepupuku masuk ke ruangan tengah. Ternyata ada ruangan lagi di antara dua ruang tamu. Di sana, ia berjumpa dengan suaminya untuk pertama kali (napas, Nad, napas!). Habis itu resepsi, deh. Naaaah, sebenarnya aku pengin konsep pernikahan yang seperti itu. Sayangnya, aku tak mau jauh-jauh dari pasangan sehidup sematiku. Maunya duduk berdampingan di panggung. Terus, magical things happen! (apaan dah) Tsaelaaah. Nggak tahu, deh, pengin aja gitu ngelihat dia lama-lama, terus tersipu sendiri, terus jadi wanita paling bahagia di dunia. Wakakaka, oke stop khayalannya. Jadi, awalnya saya mau konsep resepsi yang dipisah, tetapi karena mesti berjauhan dengan suami maka rencana itu gagal. Lagipula orang tuaku tidak menginginkan konsep pernikahan yang seperti itu. Lebay, katanya. Wkwkw. Ya sudahlah. Kita optimalkan apa yang bisa dioptimalkan.

Aduh, ini apaan, dah. Berasa catatan harian pengantin. Padahal mah khayalan iseng doang. (/.\) Balik lagi ke gaun. Iya, saya tergila-gila sama gaun Fitri Aulia ini! Gaun rancangannya Irna La Perle juga stunning! Temanku hanya bisa berdecak melihat hobiku mengoleksi foto-foto gaun nikah beserta dekorasinya. Kata mereka, "Nyewa aja sih, Nad. Ngapain beli. Dipakai sekali doang ini." Yaaaah, kalau bisa beli kenapa harus sewa? (kalau bisa, ya) Lagian, maksudku membeli gaun agar suatu waktu gaun itu bisa kukenakan lagi di rumah atau bikin foto pospernikahan sekali lagi. Sumpah ya, aku pengin banget belajar dansa supaya bisa seperti putri-putri Disney dan pangerannya itu. Habis itu...kami berdansa di rumah (wah, mesti punya ruangan luas ini) lengkap dengan gaun untukku dan jas untuk...dia. Kan romantis, ya? ♡♡♡ Kilas balik memori itu penting banget di pernikahan yang sudah berjalan bertahun-tahun. Supaya balik sweet lagi. (sok tahu, baca teori dari mana kamu?) Kyaaaa, plis sadarkan aku bahwa dunia ini bukanlah fairytale! Kurasa aku harus mencari orang yang rasional dan logis supaya dia bisa menarikku kembali ke dunia nyata ketika aku keasyikan bermimpi.


Syududu~
Sudah dulu, ya. Malu. Hahaha.
>~<

KIVITZ

No comments:

Post a Comment